Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan bawah setiap 16 September diperingati sebagai Hari Ozon Sedunia. Tujuan utama perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melindungi lapisan ozon, yang berfungsi sebagai pelindung Bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya.
Hari ini dipilih berdasarkan kesepakatan internasional pertama pada 1985, yaitu Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon.
Kemudian, pada 1987, Protokol Montreal ditandatangani oleh 188 negara, dengan fokus pada pengurangan zat-zat yang merusak ozon, sebagai bentuk komitmen global untuk menjaga lapisan ozon.
Baca juga : WASP-76b: Eksoplanet dengan Hujan Logam dan Angin Besi Ekstrem
Kerusakan lapisan ozon pertama kali terdeteksi pada pertengahan 1974, ketika para ahli dari British Antarctic Survey (BAS) di Inggris mengumumkan bahwa lapisan ozon di atas Hally Bay, Antartika, mengalami penipisan signifikan akibat reaksi kimia antara klorin dan nitrogen.
Observasi di Hally Bay menunjukkan bahwa penipisan ozon mencapai sekitar 30% hingga 40% dalam satu dekade.
Salah satu penyebab utama kerusakan lapisan ozon adalah klorin (Cl), yang terkandung dalam senyawa CFC (Chlorofluorocarbon). CFC banyak digunakan sebagai pendingin dalam freezer, lemari es, AC, serta dalam produk-produk seperti kaleng semprot, pengharum ruangan, penyemprot rambut, bahan pelarut, dan busa pengembang.
Baca juga : Fasilitas Observasi Atmosfer BRIN Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
Meskipun CFC tidak terdapat secara alami di atmosfer dan hanya dalam jumlah sangat kecil (kurang dari 0,000001%), senyawa ini memiliki efek rumah kaca sekitar 10.000 kali lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2).
Selain CFC, beberapa zat lain yang merusak ozon termasuk nitrogen oksida (N2O) dari proses pembakaran seperti emisi pesawat, halon (yang digunakan dalam pemadam kebakaran), methyl bromide, carbon tetrachloride, dan methyl chloroform.
Kemampuan zat-zat ini untuk merusak lapisan ozon diukur dengan istilah Ozone Depleting Potential (ODP).
Baca juga : Mengapa Atmosfer Matahari Lebih Panas Ketimbang Permukaannya?
Nilai ODP dari berbagai bahan ODS umumnya dibandingkan dengan dampak kerusakan yang disebabkan oleh CFC. Semakin tinggi nilai ODP, semakin besar potensi kerusakan yang ditimbulkan. Di udara, zat ODS terdegradasi sangat lambat.
Kerusakan lapisan ozon akibat ODS menyebabkan peningkatan sinar ultraviolet (UV) yang mencapai permukaan bumi, yang sangat berbahaya bagi kehidupan.
Paparan UV yang tinggi dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak, kerusakan sistem kekebalan tubuh, dan merusak sel-sel hidup pada manusia dan hewan.
Selain itu, kehidupan laut, ekosistem, dan hutan juga dapat terganggu jika paparan UV melebihi batas normal. Penurunan lapisan ozon juga berkontribusi pada penurunan suhu yang lebih dingin di kutub utara selama musim dingin. (palopokota.go.id & sib3pop.menlhk.go.id/Z10)
Melindungi lapisan ozon dari kerusakan atau penipisan sangat penting. Lapisan ozon memiliki peran krusial dalam kehidupan karena molekul-molekulnya bertindak sebagai pelindung
Lapisan ozon, yang berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya, sering kali menjadi subjek berbagai mitos dan kesalahpahaman.
Apakah O3 atau ozon berbahaya? Ozon memiliki sifat yang berbeda tergantung pada lokasi atmosfernya, yaitu ozon di stratosfer dan ozon di troposfer.
Lapisan ozon, yang terletak di stratosfer, memainkan peran krusial dalam melindungi Bumi dari dampak merugikan sinar ultraviolet (UV) Matahari.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru? Atau mengapa kita perlu memakai tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan?
Ozon (O3) merupakan molekul anorganik radikal yang terdiri dari tiga atom oksigen, yang memiliki sifat sebagai oksidator kuat dengan bau yang tajam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved