Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama International Council of Local Environmental Initiative (ICLEI) meluncurkan program baru bertajuk SIRA (Social Inclusive Resilience in Asia) di Indonesia. Peluncuran program ini berlangsung pada hari terakhir Asia Disaster Management and Civil Protection Expo & Conference (Adexco) 2024, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Sabtu (14/9).
Program SIRA bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim melalui langkah-langkah antisipasi, pencegahan, dan pemulihan terhadap dampak perubahan iklim, yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, sosial, dan demografi yang pesat.
Program ini akan melaksanakan empat pendekatan utama. Pertama, akan dilakukan identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan praktisi iklim di empat negara target, termasuk Indonesia. Kedua, akan disusun modul dan pendekatan pelatihan yang disesuaikan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan praktisi iklim lokal dalam mendukung pembangunan perkotaan yang berketahanan iklim dan inklusif secara sosial.
Baca juga : BNPB Sebut Sekitar 1.400 Bencana Terjadi di Indonesia Per September 2024
Ketiga, program ini akan fokus pada peningkatan kapasitas dan melibatkan kelompok-kelompok rentan terhadap perubahan iklim, seperti perempuan, dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan daerah. Keempat, SIRA akan memperluas dan menyebarluaskan pembelajaran dari penguatan kapasitas di negara-negara Asia Pasifik melalui jaringan dan konferensi di tingkat nasional, regional, dan global.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menyatakan dampak bencana alam semakin nyata dan sistemik. Namun, di tengah tantangan tersebut terdaoat peluang besar untuk memperkuat kota dan kabupaten agar lebih tangguh, lebih siap, dan lebih inklusif dalam menghadapi masa depan
“Kunci dari resiliensi bukan hanya terletak pada kebijakan atau infrastruktur semata, tetapi pada masyarakatnya," ungkapnya.
ICLEI SEAS Indonesia merupakan bagian dari jaringan global ICLEI (Local Governments for Sustainability), yang berfokus pada pengurangan emisi, ketahanan terhadap perubahan iklim, dan pengembangan ekonomi hijau. ICLEI global, yang didirikan pada tahun 1990, telah bekerja sama dengan lebih dari 2.500 kota dan wilayah di lebih dari 125 negara.
Di Indonesia, ICLEI SEAS berkolaborasi dengan berbagai kota dan kabupaten untuk mendorong kebijakan lingkungan dan memperkuat kapasitas daerah dalam menghadapi tantangan keberlanjutan. (Z-8)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Pajak itu dalam rangka membantu membiayai aksi penanganan krisis iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Gelombang panas ekstrem melanda negara-negara Nordik. Kondisi ini diperparah dengan krisis iklim.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Krisis iklim menuntut semua sektor bertindak cepat, termasuk industri properti yang menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved