Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengenal Aksara Sunda dan Contohnya

Eve Candela F
08/9/2024 16:12
Mengenal Aksara Sunda dan Contohnya
Aksara Sunda(Ist)

AKSARA Sunda adalah bagian dari budaya Sunda, khususnya di Jawa Barat, yang harus terus kita lestarikan. Aksara ini merupakan sistem penulisan dalam Bahasa Sunda yang telah berkembang melalui tradisi ejaan sejak abad ke-5 hingga saat ini.

Sejarah Aksara Sunda

Sejak abad ke-5 Masehi, masyarakat Sunda telah memiliki keterampilan tulis-menulis, yang dibuktikan dengan adanya prasasti dari masa Kerajaan Tarumanegara. Namun, pada era kolonial, pengaruh Mataram Islam menyebabkan pergeseran dari penggunaan Aksara Sunda Kuno. 

Pada 3 November 1705, pemerintah kolonial memutuskan mewajibkan penggunaan aksara Latin, Arab gundul (pegon), dan aksara Jawa modifikasi (cacarakan) dalam dokumen resmi, yang mengakibatkan modifikasi pada Aksara Sunda Kuno. 

Baca juga : Bagaimana Bentuk Aksara Sunda? Simak Penjelasannya Mulai Sejarah hingga Jenisnya

Memasuki abad ke-20, muncul kesadaran untuk menjadikan Aksara Sunda sebagai simbol identitas budaya masyarakat Sunda. 

Untuk melestarikan warisan budaya ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Perda No. 6 Tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan, dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda, yang kemudian digantikan oleh Perda No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, dan terakhir oleh Perda No. 14 Tahun 2014.

Jenis-Jenis Aksara Sunda

1. Aksara Ngalagena

Aksara ini adalah simbol bunyi dari konsonan yang juga dikenal sebagai aksara konsonan. Terdapat 25 huruf dalam Aksara Ngalagena, seperti ka, ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha, fa, va, qa, xa, za, kha, dan sya. 

Baca juga : Aksara Nusantara Bisa Bantu Pahami Karakter Indonesia

Perlu dicatat bahwa aksara ini umumnya menghasilkan bunyi vokal 'a'. Beberapa aksara seperti fa, va, qa, xa, kha, sya, dan za adalah huruf serapan.

2. Aksara Swara

Jika Aksara Ngalagena adalah aksara konsonan, maka Aksara Swara adalah aksara vokal yang menyerap bunyi vokal dan dapat muncul di awal, tengah, atau akhir kalimat. Aksara Swara terdiri dari tujuh huruf, yaitu a, i, u, é, o, e, dan eu.

3. Rarangkén

Komponen ini melengkapi dan mendampingi Aksara Ngalagena, karena semua huruf dalam Aksara Ngalagena hanya diikuti oleh huruf a. Namun, ada berbagai rangkaian kata dan kalimat yang diikuti oleh huruf vokal lainnya.

Baca juga : Yuk, Kenalan dengan Aksara Sunda dan Sejarahnya

Rarangkén dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan letaknya, yakni di atas huruf, di bawah huruf, dan sejajar huruf.

a. Rarangkén di atas huruf

  • Panghulu: mengubah a menjadi i (ka menjadi ki).
  • Pamepet: mengubah a menjadi e (ka menjadi ke).
  • Paneuleung: mengubah a menjadi eu (ka menjadi keu).
  • Panglayar: menambahkan 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar).
  • Panyecek: menambahkan 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang).

b. Rarangkén di bawah huruf

Baca juga : Mengenal Aksara Nusantara Sebagai Kekayaan Budaya Indonesia

  • Panyuku: mengubah a menjadi u (ka menjadi ku).
  • Panyakra: menambahkan 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra).
  • Panyiku: menambahkan 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla).

c. Rarangkén sejajar huruf

  • Panéléng: mengubah a menjadi é (ka menjadi ké).
  • Panolong: mengubah a menjadi o (ka menjadi ko).
  • Pamingkal: menambahkan 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya).
  • Pangwisad: menambahkan 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah).
  • Patén atau Pamaéh: memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k).

4. Angka

Aksara Sunda juga mencakup aksara untuk angka Sunda, yang dikenal sebagai Aksara Pangwilang. Aksara ini memiliki sepuluh simbol untuk angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.

Penulisan angka mengikuti arah dari kiri ke kanan, mirip dengan penulisan angka pada umumnya. Namun, untuk angka puluhan dan ratusan, pembacaannya dilakukan dari kanan ke kiri seperti membaca huruf Arab.

Contoh Kalimat Aksara Sunda

Berikut contoh kalimat bahasa Sunda yang menggunakan aksara Sunda. 

  • Permisi: sampurasun (ᮞᮙ᮪ᮕᮥᮛᮞᮥᮔ᮪)
  • Selamat datang: wilujeng sumping (ᮝᮤᮜᮥᮏᮨᮀ ᮞᮥᮙ᮪ᮕᮤᮀ)
  • Silakan (jawaban untuk sampurasun): rampés (ᮛᮙ᮪ᮕᮦᮞ᮪)
  • Maaf: hapunten (ᮠᮕᮥᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪)
  • Apa kabar?: kumaha damang? (ᮊᮥᮙᮠ ᮓᮙᮀ?)
  • Cantik sekali: geulis euy (ᮌᮩᮜᮤᮞ᮪ ᮉᮚ᮪)
  • Tidak mau: alim (ᮃᮜᮤᮙ᮪)
  • Bukan: sanes (ᮞᮔᮦᮞ᮪)
  • Terima kasih: hatur nuhun (ᮠᮒᮥᮁ ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪)
  • Sama-sama: sami-sami (ᮞᮙᮤ-ᮞᮙᮤ) (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya