Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOKTER spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, Rozana Nurfitri Yulia mengatakan penderita diabetes melitus (DM) harus memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga agar gula darahnya tidak naik drastis.
"Yang harus kita perhatikan pertama ada DM nggak, gula darahnya tinggi nggak, diabetes ga. Untuk orang dengan diabetes, saya sarankan hanya gula pengganti, kalau nggak diabetes boleh maksimal 4 sendok makan," kata Rozana, dikutip Minggu (8/9).
Rozana mengatakan gula yang biasa dikonsumsi masyarakat atau yang dijual di pasaran biasanya gula putih dan mengandung sukrosa.
Baca juga : Mengapa Konsumsi Gula Maksimal 4 Sendok Makan? Ini Alasannya
Dia mengatakan pada penderita diabetes sukrosa masih diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya. Yang menjadi bahaya jika sukrosa sudah menjadi pemanis dalam minuman kemasan.
"Yang bahaya sukrosa yang dimasukkan ke dalam kemasan, itu menyebabkan peningkatan asam urat," ujarnya.
Terkait dengan pilihan gula, ia menyebut baik gula pasir putih maupun gula merah sama-sama memiliki sukrosa, namun dalam gula merah masih memiliki mineral yang tidak terkandung dalam gula putih sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Baca juga : Ini Tips Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
Rozana juga mengatakan penderita diabetes harus berhati-hati mengonsumsi madu yang dijual di pasaran karena sebagian besar mengandung sukrosa berlebihan.
"Yang sering disalahgunakan menjadi pemanis adalah madu, itu juga nggak boleh untuk orang DM karena dari penelitiannya di semua institusi bahwa madu kita hampir 50% mengandung sukrosa, kalau saya nggak pernah menyarankan konsumsi madu," kata dia.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, penderita diabetes biasanya sudah terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan sehingga reseptor manis di lidah menjadi tidak terkontrol. Itu sebabnya konsumsi gula juga menjadi berlebih.
Baca juga : Ibu Panutan Utama Anak dalam Konsumsi Gula
Ia mengatakan hal itu bisa dilatih dengan menurunkan asupan gula pada makanan dan minuman sehari-hari seperti memilih yang kandungan gula lebih rendah dan rendah kalori.
Sebagai solusi, Rozana menyarankan untuk menggunakan gula pengganti seperti gula saset yang memang diperuntukkan bagi penderita diabetes. Disarankan juga dikonsumsi hanya sebanyak satu saset per hari.
"Kita latih hanya satu saset, kalau kita latih karena dia terbiasa rasa manis itu bisa menurun, saran saya konsumsi satu saja perhari kalau orang diabetes melitus," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Benarkah hukum masih dijadikan alat pemukul dan sarana penindas? Betulkah ada yang meng-order Kejagung untuk menerungku Tom?
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Niar Umar menyayangkan masih adanya produk susu anak dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) menggunakan gula tambahan.
Disarankan mengganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit jantung koroner.
Dalam upaya menurunkan berat badan, pilihan makanan tidak selalu menjadi fokus utama. Minuman yang dikonsumsi juga dapat berperan penting.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menyebut 96% orang Indonesia sering mengomsumsi produk manis karena rasanya enak; 91% mudah didapat;dan 79,3% beralasan murah.
Kebiasaan ibu dalam mengonsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak, terutama dalam hal preferensi terhadap baik makanan maupun minuman manis.
Kulit kering dan bersisik bisa menjadi masalah yang mengganggu, terutama ketika kulit kehilangan kelembapannya dan mulai terlihat kusam.
Penelitian menunjukkan madu mengandung lebih dari 181 zat aktif, termasuk enzim, vitamin, mineral, dan asam amino yang dapat meningkatkan sistem pencernaan serta merangsang nafsu makan.
Indonesia berada di peringkat keenam dengan menghasilkan US$6 per penduduk.
Pons mengatakan peternak lebah di seluruh Eropa telah dilanda cuaca buruk dan perubahan iklim akan berdampak jangka panjang pada produksi madu.
Bagi peternak lebah Yaman, Mohammed Saif, produksi madu dulunya merupakan bisnis yang menggiurkan.
Panas yang menyengat melanda Provinsi Babilonia di Irak tengah. Kekeringan dan peningkatan suhu memukul produksi lebah dan madu dengan keras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved