Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, Rozana Nurfitri Yulia mengatakan penderita diabetes melitus (DM) harus memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga agar gula darahnya tidak naik drastis.
"Yang harus kita perhatikan pertama ada DM nggak, gula darahnya tinggi nggak, diabetes ga. Untuk orang dengan diabetes, saya sarankan hanya gula pengganti, kalau nggak diabetes boleh maksimal 4 sendok makan," kata Rozana, dikutip Minggu (8/9).
Rozana mengatakan gula yang biasa dikonsumsi masyarakat atau yang dijual di pasaran biasanya gula putih dan mengandung sukrosa.
Baca juga : Mengapa Konsumsi Gula Maksimal 4 Sendok Makan? Ini Alasannya
Dia mengatakan pada penderita diabetes sukrosa masih diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya. Yang menjadi bahaya jika sukrosa sudah menjadi pemanis dalam minuman kemasan.
"Yang bahaya sukrosa yang dimasukkan ke dalam kemasan, itu menyebabkan peningkatan asam urat," ujarnya.
Terkait dengan pilihan gula, ia menyebut baik gula pasir putih maupun gula merah sama-sama memiliki sukrosa, namun dalam gula merah masih memiliki mineral yang tidak terkandung dalam gula putih sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Baca juga : Ini Tips Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
Rozana juga mengatakan penderita diabetes harus berhati-hati mengonsumsi madu yang dijual di pasaran karena sebagian besar mengandung sukrosa berlebihan.
"Yang sering disalahgunakan menjadi pemanis adalah madu, itu juga nggak boleh untuk orang DM karena dari penelitiannya di semua institusi bahwa madu kita hampir 50% mengandung sukrosa, kalau saya nggak pernah menyarankan konsumsi madu," kata dia.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, penderita diabetes biasanya sudah terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan sehingga reseptor manis di lidah menjadi tidak terkontrol. Itu sebabnya konsumsi gula juga menjadi berlebih.
Baca juga : Ibu Panutan Utama Anak dalam Konsumsi Gula
Ia mengatakan hal itu bisa dilatih dengan menurunkan asupan gula pada makanan dan minuman sehari-hari seperti memilih yang kandungan gula lebih rendah dan rendah kalori.
Sebagai solusi, Rozana menyarankan untuk menggunakan gula pengganti seperti gula saset yang memang diperuntukkan bagi penderita diabetes. Disarankan juga dikonsumsi hanya sebanyak satu saset per hari.
"Kita latih hanya satu saset, kalau kita latih karena dia terbiasa rasa manis itu bisa menurun, saran saya konsumsi satu saja perhari kalau orang diabetes melitus," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Dalam istilah ilmiah, gula merupakan sakarida, terutama glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Sirsak dan madu adalah dua bahan alami yang sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk dalam terapi kanker.
Studi dalam Diabetes Care (2008) menunjukkan bahwa madu memiliki indeks glikemik (IG) sedang-tinggi, berkisar antara 58–65, tergantung jenis dan pengolahannya.
Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes setelah mengonsumsi madu lebih lambat daripada gula pasir.
Penelitian menunjukkan madu mengandung lebih dari 181 zat aktif, termasuk enzim, vitamin, mineral, dan asam amino yang dapat meningkatkan sistem pencernaan serta merangsang nafsu makan.
Kisah inspiratif datang dari Tenri Abang, pemilik UMKM Almira Catering yang berasal dari Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved