Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak Sering Alergi? Bisa jadi Kekurangan Vitamin D 

Indriyania Astuti
07/9/2024 15:25
Anak Sering Alergi? Bisa jadi Kekurangan Vitamin D 
ilustrasi(freepik)

 

DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran Bandung dr. Yoga Yandika Sp.A mengatakan pemberian vitamin D  yang rutin setiap hari, dapat mengurangi kejadian alergi berulang pada anak. Sebab, vitamin D dapat  menjaga kesehatan saluran pernapasan.

"Vitamin D mengurangi angka kejadian alergi, jadi anak sering batuk pilek salah satu vitamin yang bisa diberikan adalah vitamin D karena harapannya pertahanan saluran nafasnya lebih baik jadi risiko alerginya berkurang," kata 
Jakarta, Sabtu (7/9).

Baca juga : 4 Cara Memenuhi Vitamin D pada Anak

Ia lebih jauh menjelaskan anak  yang sering mengalami alergi berulang seperti ruam kulit, batuk pilek, sering buang air, disarankan untuk cek kadar vitamin D dalam darah karena bisa dipastikan kadarnya juga akan berkurang. Pemberian vitamin D dalam dosis tertentu, menurutnya akan membuat reaksi alergi menurun. Alergi dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Selain itu, reaksi alergi juga membuat energi anak untuk melawan alergennya menjadi lebih besar. Asupan vitamin D yang kurang, tidak adekuat untuk memaksimalkan perkembangannya. Itu membuat berat badan anak tidak naik meskipun makan banyak.
  
 Yoga mengatakan dengan vitamin D yang tercukupi dapat membantu anak tumbuh dengan berat badan yang ideal.

"Alergi menyebabkan peradangan minimal di saluran pencernaan, saat peradangan jadinya makanan terserapnya sedikit, jadi kesannya makan banyak tapi berat badan enggak naik-naik,makanya berat badan anak enggak naik
yang dievaluasi salah satunya vitamin D,"kata Yoga.

Yoga menjelaskan status kecukupan vitamin D yang berlaku baik untuk anak maupun dewasa adalah 30-100 iu untuk status normal, insufisiensi diantara angka 20-30 nano per mililiter (ng/mL), sementara defisiensi vitamin D di bawah 20 ng/mL.
  
  Untuk memenuhi kadar vitamin D tersebut, bisa dilakukan dengan terpapar sinar matahari UV B yang baik yaitu sekitar jam 11 sampai 1 siang. Namun berjemur saja tidak akan mencukupi kadar vitamin D sehingga dibutuhkan suplemen tambahan sesuai dengan kondisi dan kadar vitamin D dalam darah, baik dalam bentuk sirup, tetes ataupun tablet. Untuk anak 0-1 tahun dengan kondisi kadar vitamin D yang normal, Yoga menyarankan untuk mengonsumsi sebanyak 400 iu saja, jika sudah memasuki usia 1 tahun ke atas bisa menambah dosis menjadi 600 iun perhari.

"Dosis maintenance 600 iu, kalau dia defisiensi vitamin D usia 0-1 tahun berikan 2000 iu, kalau dia di atas 1 tahun 4000 iu, sekali setiap hari dan pagi hari, karena pagi hari dia lebih banyak diserap, kalau malam
mempengaruhi siklus tidur anak,"jelasnya. (Ant/H-3)
  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya