Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran Bandung dr. Yoga Yandika Sp.A mengatakan pemberian vitamin D yang rutin setiap hari, dapat mengurangi kejadian alergi berulang pada anak. Sebab, vitamin D dapat menjaga kesehatan saluran pernapasan.
"Vitamin D mengurangi angka kejadian alergi, jadi anak sering batuk pilek salah satu vitamin yang bisa diberikan adalah vitamin D karena harapannya pertahanan saluran nafasnya lebih baik jadi risiko alerginya berkurang," kata
Jakarta, Sabtu (7/9).
Baca juga : 4 Cara Memenuhi Vitamin D pada Anak
Ia lebih jauh menjelaskan anak yang sering mengalami alergi berulang seperti ruam kulit, batuk pilek, sering buang air, disarankan untuk cek kadar vitamin D dalam darah karena bisa dipastikan kadarnya juga akan berkurang. Pemberian vitamin D dalam dosis tertentu, menurutnya akan membuat reaksi alergi menurun. Alergi dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Selain itu, reaksi alergi juga membuat energi anak untuk melawan alergennya menjadi lebih besar. Asupan vitamin D yang kurang, tidak adekuat untuk memaksimalkan perkembangannya. Itu membuat berat badan anak tidak naik meskipun makan banyak.
Yoga mengatakan dengan vitamin D yang tercukupi dapat membantu anak tumbuh dengan berat badan yang ideal.
"Alergi menyebabkan peradangan minimal di saluran pencernaan, saat peradangan jadinya makanan terserapnya sedikit, jadi kesannya makan banyak tapi berat badan enggak naik-naik,makanya berat badan anak enggak naik
yang dievaluasi salah satunya vitamin D,"kata Yoga.
Yoga menjelaskan status kecukupan vitamin D yang berlaku baik untuk anak maupun dewasa adalah 30-100 iu untuk status normal, insufisiensi diantara angka 20-30 nano per mililiter (ng/mL), sementara defisiensi vitamin D di bawah 20 ng/mL.
Untuk memenuhi kadar vitamin D tersebut, bisa dilakukan dengan terpapar sinar matahari UV B yang baik yaitu sekitar jam 11 sampai 1 siang. Namun berjemur saja tidak akan mencukupi kadar vitamin D sehingga dibutuhkan suplemen tambahan sesuai dengan kondisi dan kadar vitamin D dalam darah, baik dalam bentuk sirup, tetes ataupun tablet. Untuk anak 0-1 tahun dengan kondisi kadar vitamin D yang normal, Yoga menyarankan untuk mengonsumsi sebanyak 400 iu saja, jika sudah memasuki usia 1 tahun ke atas bisa menambah dosis menjadi 600 iun perhari.
"Dosis maintenance 600 iu, kalau dia defisiensi vitamin D usia 0-1 tahun berikan 2000 iu, kalau dia di atas 1 tahun 4000 iu, sekali setiap hari dan pagi hari, karena pagi hari dia lebih banyak diserap, kalau malam
mempengaruhi siklus tidur anak,"jelasnya. (Ant/H-3)
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Regenerasi saraf merupakan proses krusial dalam pemulihan struktur dan fungsi sistem saraf setelah cedera traumatis, penyakit kronis, atau kondisi degeneratif.
Vitamin D tetap penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot, namun tidak terbukti efektif dalam mencegah infeksi pernapasan seperti yang sebelumnya diduga.
Studi terbaru menunjukkan konsumsi vitamin D sebagai suplemen tidak memberikan perlindungan yang bermakna secara statistik terhadap infeksi saluran pernapasan akut.
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kadar kolesterol dan, jika kadarnya tinggi, segera ambil tindakan. Selain obat-obatan, ada cara alami untuk menurunkan kolesterol.
KALSIUM dan vitamin D penting untuk kesehatan tulang. Nutrisi ini juga berperan penting dalam kesehatan otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved