Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masyarakat Diajak Optimalkan Cara Tradisional Cegah Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah

Ruta Suryana
06/9/2024 22:43
Masyarakat Diajak Optimalkan Cara Tradisional Cegah Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah
Ilustrasi(freepik.com)

AKADEMISI Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, I Nengah Muliarta mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan cara-cara tradisional dalam mencegah penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain alasan lebih murah dibandingkan dengan produk kimia atau teknologi modern, cara tradisional ini juga aman bagi lingkungan dan tidak menimbulkan polusi sehingga bisa dilakukan secara berkelanjutan.

Ajakan tersebut disampaikan Muliarta pada acara Sosialisasi Pencegahan Penyebaran DBD yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa, serangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru yang berlangsung di Baturiti, 
Kabupaten Tabanan, Bali pada Jumat (6/9).

Dalam sosialisasi tersebut, Muliarta memperkenalkan beberapa cara tradisional yang efektif dalam mencegah penyebaran nyamuk DBD. Misalnya, pemanfaatan serai atau sereh yang mengandung minyak atsiri dapat mengusir nyamuk. Menanam serai di pekarangan rumah atau menggunakan minyak serai sebagai pengusir nyamuk alami adalah langkah yang efektif.

Baca juga : DBD Berulang Berisiko Lebih Parah

Cara lainnya, lanjut Muliarta,  yaitu menggunakan tanaman lavender yang juga dikenal efektif dalam mengusir nyamuk. Aroma dari bunga lavender 
dapat menghalau nyamuk dan membuat lingkungan sekitar lebih nyaman. Dapat juga menggunakan daun kemangi yang memiliki kandungan yang dapat 
mengusir nyamuk. 

Menanam kemangi di sekitar rumah atau menggunakan daun kemangi sebagai bahan alami pengusir nyamuk dapat menjadi solusi yang baik. Bunga marigold mengandung senyawa yang tidak disukai oleh nyamuk. Menanam bunga ini di sekitar rumah dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.

"Kulit jeruk dan pamelo kering dapat digunakan untuk membuat pengasapan atau yang di Bali dikenal dengan istilah nusdus. Pengasapan ini efektif dalam mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar," ujar Muliarta.

Baca juga : Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani

Menurut Muliarta, dengan penggunaan bahan alami dan tradisional ini selain mengurangi risiko efek samping, juga  melestarikan pengetahuan dan praktik budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Namun, penting juga untuk menggabungkan cara tradisional dengan metode modern untuk hasil yang lebih efektif. Misalnya, selain menggunakan tanaman pengusir nyamuk, masyarakat juga bisa memanfaatkan teknologi seperti perangkap nyamuk elektrik atau larvasida yang aman.

"Dengan pendekatan yang holistik, kita bisa memaksimalkan upaya pencegahan DBD dan menjaga kesehatan masyarakat secara lebih efektif," papar Muliarta yang juga Koordinator Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali, NTB dan NTT.

Sementara itu, dr. A.A. Ayu Asri PD, S.Ked, M.Biomed dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa berharap masyarakat secara rutin melakukan kegiatan 3M untuk mencegah demam berdarah. Masyarakat juga diingatkan untuk mengenali gejala DBD sehingga bisa 
melakukan antisipasi. Salah satu gejalannya yaitu demam mendadak terus menerus selama 2 sampai 7 hari.

"Nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit," paparnya.

Asri menyebutkan terdapat beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan jika sudah mengalami gejalan DBD. Langkah-langkah tersebut di antaranya mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, kompres pada tubuh untuk membantu mengatasi demam, obat simptomatik seperti 
penurun panas dan obat antimual dapat diberikan untuk meredakan gejala. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya