Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ORANGTUA tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka, terutama asupan gizi yang seimbang. Tanpa disadari, masih ada nutrisi penting yang terabaikan dalam menu keseharian anak. Seperti omega 3 dan omega 6.
Kedua jenis lemak ini memiliki peran vital dalam pertumbuhan sel dan jaringan, produksi hormon, serta sebagai komponen utama membran sel. Itulah mengapa omega 3 dan omega 6 sangat krusial untuk perkembangan anak.
Sayangnya di Indonesia, banyak anak yang ternyata belum mendapatkan asupan omega 3 dan omega 6 yang cukup. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan makanan, persepsi bahwa makanan yang kaya omega 3 dan omega 6 itu mahal, serta kebiasaan anak-anak yang lebih memilih jajanan tidak sehat di sekolah, diduga menjadi penyebab utama kekurangan ini.
Baca juga : Pentingnya Omega 3 dan Omega 6 dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak
Menurut sebuah studi pada 2016, 8 dari 10 anak di Indonesia mengonsumsi omega-3 di bawah tingkat minimum yang direkomendasikan, dan 3 dari 10 anak juga dianggap kekurangan omega-6.
Kondisi ini kembali ditekankan penelitian terbaru yang dilakukan BlueBand bekerja sama dengan IPB University. Studi ini mengamati kebiasaan makan siswa di daerah perkotaan dan pedesaan di Bogor, dan menemukan kekurangan asupan omega 3 dan omega 6 umum terjadi di kalangan anak-anak.
Penelitian ini juga mengevaluasi program “Gerakan Sarapan Bergizi Berprestasi (GESIT),” yang bertujuan meningkatkan pengetahuan gizi dan asupan nutrisi melalui intervensi pendidikan gizi dan program sarapan bergizi di sekolah selama 30 hari.
Baca juga : Masa Balita Periode Emas Perkembangan Otak Anak
Penelitian yang melibatkan hampir 250 siswa berusia 9 - 12 tahun dari enam sekolah dasar di Bogor ini menemukan "sebanyak 74,4% anak memiliki asupan omega 3 (ALA) yang tidak memadai, dan 55,4% memiliki asupan omega 6 yang tidak memadai,” ujar Prof. Dodik Briawan, MCN, Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, FEMA-IPB University.
Meski ada peningkatan pengetahuan gizi di kalangan anak-anak, terutama pada kelompok EduBreakfast, hanya 12,5% dan 14% anak-anak dalam kelompok ini yang memenuhi asupan omega 3 dan omega 6 yang memadai.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap nutrisi penting ini. Temuan rinci dari penelitian ini akan dipublikasikan dalam artikel ilmiah akhir tahun ini, yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi upaya peningkatan gizi anak-anak Indonesia di masa mendatang. (Z-3)
MINYAK sawit murni--berwarna merah bertekstur kental--merupakan salah satu minyak nabati yang lebih sehat dibandingkan minyak nabati lain.
Omega 3 dan omega 6 adalah asam lemak esensial yang berperan penting dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Makanan yang kaya omega 3 dan omega 6 sangat penting untuk mendukung kesehatan jantung, otak, dan fungsi tubuh lainnya.
Sekitar 90% perkembangan otak manusia terjadi di masa balita. Anak memerlukan kecukupan nutrisi dan stimulasi agar proses tersebut berjalan optimal.
Terdapat korelasi erat antara asupan Omega 3 & 6 yang cukup dengan proses tumbuh kembang anak.
Pola pencegahan penyakit dimulai dari pencernaan yang mampu menyerap nutrisi dari dalam tubuh melalui pencernaan yang baik sehingga nutrisi yang dikonsumsi dapat dicerna.
Banyak orang fokus pada perawatan luar seperti sampo atau masker rambut, padahal rahasia utama rambut yang sehat dan lebat justru berasal dari dalam tubuh.
Nutrisi berperan vital dalam membentuk jaringan tubuh, menghasilkan energi, hingga menjaga fungsi tubuh tetap optimal
Nutrisi lengkap tidak hanya bagi tumbuh kembang janin, tetapi juga untuk menjaga kebugaran dan kesiapan ibu menghadapi peran barunya.
Beberapa vitamin yang terdapat dalam alpukat antara lain vitamin A, B, C, dan E. Mengonsumsi Alpukat dengan rutin, bisa memperoleh banyak manfaat bagi kesehatan.
Kurang optimalnya asupan gizi dan kekeliruan pola asuh bisa menyebabkan anak rentan terkena penyakit hingga terindikasi stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved