Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kini tengah melakukan penelitian, pengembangan, dan pembuatan instrumen pengamatan cuaca antariksa berbasis satelit.
"Kita sedang memulai selangkah demi selangkah untuk bisa menuju ke arah pengembangan pengamatan sains antariksa berbasis satelit,"kata Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Rizal Suryana melalui keterangan di Jakarta, Kamis (29/8).
Rizal menekankan urgensi pengembangan instrumen pengamatan sains antariksa berbasis satelit, karena selama ini, pengamatan cuaca antariksa hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat pengamatan buatan luar negeri.
Ia memaparkan spesifikasi sistem pengamatan sains antariksa berbasis satelit harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pengamatan cuaca
antariksa, serta harus memperhatikan kapasitas satelit tersebut.
Pengamatan cuaca antariksa berbasis satelit, ungkap Rizal, dilakukan dengan membawa sensor atau alat pengamatan yang disematkan pada satelit, yang mana sensor atau alat pengamat tersebut akan mengukur parameter cuaca antariksa sepanjang lintas pada ketinggian tertentu sesuai dengan orbit satelit.
"Keuntungan pengamatan berbasis satelit yaitu memiliki jangkauan yang luas dan dapat menjangkau lokasi yang tidak bisa diamati pada pengamatan landas bumi, memiliki resolusi spasial dan temporal yang tinggi dan pengamatan dilakukan secara terus menerus tanpa terganggu oleh kondisi cuaca atau waktu siang atau malam sehingga, ini memberikan data jangka panjang yang konsisten untuk penelitian ilmiah,"tuturnya.
Rizal menyebut cuaca antariksa dapat memancarkan radiasi elektromagnetik dan partikel-partikel bermuatan secara terus menerus. Intensitas radiasi tersebut akan meningkat ketika aktivitas matahari mengalami peningkatan. Cuaca antariksa, kata dia, akan memberikan pengaruh terhadap penggunaan teknologi, baik berbasis satelit atau tidak berbasis satelit. Pada satelit, cuaca antariksa dapat menyebabkan kerusakan pada solar cell dan komponen elektronika satelit dan hambatan gerak satelit.
Di samping itu, lanjutnya, cuaca antariksa juga dapat berpengaruh pada akurasi penentuan posisi Global Positioning System (GPS), sinyal komunikasi satelit dan komunikasi radio High Frequency (HF), serta operasional satelit. (Ant/H-3)
Ketika terjadi badai matahari, geomagnet, dan ionosfer dalam intensitas kecil, sedang, atau besar, salah satu dampaknya dapat menurunkan akurasi posisi GPS.
WAHANA antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa, yang selama ini telah bertugas memetakan galaksi Bima Sakti, kini telah menyelesaikan fase pengamatan bintangnya.
Pendirian Asosiasi Antariksa Indonesia dilandasi visi besar untuk mendukung kemajuan industri antariksa nasional sehingga Indonesia menjadi salah satu pemain utama di dunia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan misi wahana pendarat bulan, Blue Ghost, berhasil diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center, Florida, 15 Januari 2025 lalu.
Jules Verne, penulis asal Prancis, menjadi pelopor dalam memprediksi perkembangan teknologi masa depan.
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun penuh dengan misi antariksa ambisius dari berbagai negara yang akan membuka babak baru dalam pengetahuan dan inovasi.
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah, lanjut Sediyanto, akan berdampak kembali terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, langit ibu kota cerah dari pagi hingga malam, pada Rabu 23 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 22 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved