Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang air laut tinggi hingga potensi banjir rob.
"Untuk prakiraan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter serta waspadai potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau dan pesisir Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Sekar Anggraeni dalam jaringan BMKG di Jakarta, Rabu (28/8)
Baca juga : Potensi Hujan Lebat Mengancam Sejumlah Wilayah Indonesia
Ia mengatakan situasi itu disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang umumnya bergerak dari tenggara barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6 hingga 30 knot.
Baca juga : Prakiraan Cuaca Senin, 29 Juli 2024, Waspadai Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah Indonesia
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 hingga 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Natuna," katanya pula.
Baca juga : Banjir Rob Fase Purnama Intai Pesisir Jawa Tengah dan Beberapa Daerah Lain Tanah Air
BMKG menerbitkan peringatan dini potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter terdapat di wilayah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Enggano Bengkulu, serta perairan barat Lampung.
Baca juga : Prakiraan Cuaca Sabtu 6 Juli 2024: Hujang Ringan Mendominasi, Waspadai Ketinggian Gelombang Laut
Kondisi serupa juga diperkirakan melanda Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali-Lombok, serta Selat Sumba bagian selatan.
Sekar mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk selalu memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, meliputi perahu nelayan, mengingat prakiraan kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selain itu, kapal tongkang, mengingat kondisi kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry, mengingat kondisi kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Imbauan serupa juga berlaku bagi pengguna kapal ukuran besar seperti kapal kargo maupun pesiar, mengingat kondisi kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya. (Ant/H-3)
Imbauan sudah disampaikan kepada semua kepala desa se-Kecamatan Sindangbarang agar waspada terhadap potensi gelombang tinggi di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur
Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi setinggi 4 hingga 6 meter membuat 10 perahu milik nelayan karam dan rusak.
KAPAL Motor (KM) Lebanon yang mengangkut 23 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (20/8) sekitar pukul 18.00 Wita.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan terjadi hujan ringan dengan gelombang air setinggi 0.5 – 1.25 m dan kecepatan angin berkisar 6-20 knots.
Beberapa titik di pesisir utara Jakarta yang mengalami gelombang tinggi di antaranya kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Data prediksi cuaca terbaru BMKG, diperkirakan pada akhir November akan terjadi hujan dengan intensitas lebat di Jakarta, berbarengan dengan rob.
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved