Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Warga Korban Rob Sayung Senang dengan Bantuan Rumah Apung

Haryanto
02/8/2025 18:05
Warga Korban Rob Sayung Senang dengan Bantuan Rumah Apung
Bantuan rumah apung di Kecamatan Sayung(MI)

BANTUAN rumah apung bagi warga terdampak rob di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sudah mendekati rampung. Setidaknya sudah 70% bangunan rumah apung terselesaikan. Keberadaan rumah apung tersebut memberikan harapan baru bagi warga Desa Timbulsloko, setelah bertahun-tahun hidup di antara kepungan air rob.

Di tahap pertama ini, bantuan diawali dengan pembangunan tiga unit rumah apung. Mulyono, salah seorang penerima manfaat rumah apung, mengaku senang dan bercerita jika ia turut membantu pekerja merangkai pondasi dan kerangka rumahnya itu.

“Wah, senang banget karena dapat bantuan rumah apung dari Pak Gubernur,” katanya, Sabtu (2/8).

Bantuan tersebut, menurutnya, jawaban dari kegelisahan selama ini. Sudah hampir 10 tahun, ia harus akrab dengan air pasang setiap harinya. Rumah yang ia tempati tidak layak huni. Sebagian dindingnya rusak dan sudah beberapa kali diurug untuk menghindari terjangan rob.

“Rumah yang dulu sudah saya tinggikan tapi air terus naik. Tidak nyaman untuk ditempati,” ujar Mulyono.

Ia pun bersyukur, bantuan rumah apung melalui program Dinas Perumahan dan Kawasan Permukian (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah itu sudah mulai pembangunannya.

“Mau pindah tidak punya tanah, tidak punya uang. Tidak menyangka bisa dapat bantuan rumah apung,” ungkap Muluono.

Muslim, penerima bantuan lainnya, mengaku senang karena proses pembangunannya sudah mencapai 70%. Lantai dan dinding luar sudah selesai, tinggal sekat ruangan dan atap.

“Pastinya lebih nyaman dari rumah yang dulu. Saya sudah 10 tahun hidup di atas air rob. Alhamdulillah sekarang dapat bantuan rumah apung, jadi senang sekali,” ucap Muslim.

Rumah apung tersebut lebih nyaman karena konstruksi bangunannya dapat menyesuaikan kondisi air. Begitu pula dengan Romani, yang tampak tersenyum saat bergotong-royong bersama pekerja lain membangun rumah apung.

“Rumah apung ini tipe 36, jadi nyaman untuk ditempati bersama anak dan istri. Saya senang sekali ada bantuan rumah apung dari Pak Gubernur,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, menyampaikan bantuan rumah apung tersebut sesuai dengan komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam menangani korban rob di sektor perumahan.

“Untuk tahap pertama ini ada tiga unit rumah apung. Bantuan ini akan terus dilakukan secara bertahap bagi korban rob di Desa Timbulsloko,” ucap Boedyo.

Selain rumah apung, bantuan juga dilakukan melalui program relokasi. Itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam mengatasi persoalan masyarakat. Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung. Bantuan rumah apung juga dipastikan masalah sanitasinya. 

“Ini sudah ada toilet umum atau komunal. Ke depan kita kaji apakah nanti akan ada toilet di masing-masing rumah atau ditambah lagi toilet bersama,” terangnya.

Boedyo berharap, bantuan rumah apung dapat menjadi solusi bagi warga korban rob di Desa Timbulsloko.

“Ya semoga bermanfaat dan penerima bisa merawat rumahnya dengan baik, sehingga awet dan nyaman untuk hunian,” tuturnya.(M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya