Masyarakat Lampung Selatan Rayakan Keberagaman melalui Pesta Budaya

Andhika Prastyo
24/8/2024 12:13
Masyarakat Lampung Selatan Rayakan Keberagaman melalui Pesta Budaya
Uni Eropa bersama Childfund dan YPSK menggelar pesta budaya di Lampung Selatan.(YPSK)

Warga di Lampung Selatan berkumpul dalam Pesta Budaya untuk merayakan keberagaman budaya dan kerukunan. Kegiatan yang digelar di Lapangan Desa Bumijaya itu terselenggara berkat dukungan dari Proyek Penguatan Kohesi Sosial (SSCP). Itu merupakan inisiatif dari Uni Eropa sebagai donor, dengan ChildFund International di Indonesia sebagai pengarah, dan Yayasan Pembinaan Sosial Katholik (YPSK) sebagai mitra implementasi di Indonesia. 

"Tujuan keseluruhan dari program ini adalah agar masyarakat di Lampung dapat hidup dalam damai melalui praktik-praktik berbasis budaya yang bertujuan untuk mencegah konflik," ujar Country Director ChildFund International untuk Indonesia, Husnul Maad.

Ia menyadari keberagaman budaya, suku bangsa, dan agama berpotensi menyebabkan konflik di masyarakat. Namun, itu sangat bisa dicegah.

Baca juga : Penaburnesia Jadi Momentum untuk Memahami Keragaman Budaya Nasional

"Kita dapat mencegahnya melalui dialog dan pembangunan konsensus di antara warga masyarakat," tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran kaum muda dalam mendorong terciptanya perdamaian antarkomunitas melalui dialog dan pembangunan consensus.

“Penampil dalam acara ini sebagian besar adalah kaum muda. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kaum muda masih peduli dan bersedia menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip di balik acara adat dan budaya," tambah Maad. 

Baca juga : Mendikbud Berkomitmen Lindungi Adat dan Budaya Papua Barat

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, menyampaikan dukungan kuat terhadap inisiatif tersebut. 

"Uni Eropa mempromosikan pertukaran budaya sebagai cara untuk membangun rekonsiliasi, saling pengertian, dan perdamaian. Kami mendorong kaum muda untuk bergabung dan menjadi pemimpin pencegahan konflik di dalam komunitas mereka," tuturnya.

Bupati Kabupaten Lampung Selatan Nanang Ermanto mengapresiasi pelaksanaan SSCP di wilayahnya. Ia menyebut SCCP merupakan inisiatif baru yang membawa isu-isu penting di masyarakat. 

"Kami berharap proyek ini dapat dilaksanakan di lebih banyak wilayah di Kabupaten Lampung Selatan. Ini akan membantu kita meningkatkan kapasitas pemuda dan pembangunan perdamaian," ucap Nanang.

Peserta SCCP meliputi 389 siswa dan pemuda, 197 guru, 134 perangkat desa, 25 perangkat Kabupaten Lampung Selatan, 17 staf Pemerintah Provinsi Lampung, 91 tokoh adat, dan 71 tokoh agama. Selain tokoh agama dan adat perorangan, SSCP juga melibatkan 10 jaringan keagamaan dalam dialog perdamaian dan kerukunan. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya