Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TAHUKAH Anda ada satu hari khusus yang diperingati untuk mengingatkan pentingnya sikap saling menghargai di tengah perbedaan? International Day for Tolerance atau Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tanggal 16 November.
Dunia merayakan Hari Toleransi Internasional sebagai bentuk penghargaan terhadap keragaman budaya, agama, dan pandangan hidup setiap orang.
Momen ini menjadi pengingat toleransi bukan hanya soal memahami perbedaan, tapi membangun hubungan yang baik di tengah keberagaman.
Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan tujuan hari toleransi internasional.
Hari Toleransi Internasional atau International Day for Tolerance adalah peringatan tahunan yang dirayakan setiap 16 November untuk menegaskan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan di tengah keberagaman dunia.
Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap kekayaan keragaman budaya dunia, bentuk ekspresi, dan cara menjadi manusia.
Dengan membangun rasa saling pengertian dan menghormati, diharapkan berbagai konflik dan diskriminasi dapat diminimalisir, sehingga tercipta dunia yang lebih adil dan harmonis.
Dilansir dari situs resmi UNESCO, Sejarah Hari Toleransi Internasional dimulai tahun 1996. Saat itu, majelis umum Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 51/95 yang menetapkan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional.
Penetapan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari adopsi deklarasi prinsip-prinsip toleransi, yang disepakati negara-negara anggota UNESCO pada 16 November 1995.
Deklarasi tersebut menegaskan toleransi bukanlah sekadar sikap membiarkan atau bersikap acuh terhadap perbedaan, tetapi sikap aktif untuk menghormati dan menghargai keberagaman budaya, cara hidup, dan ekspresi orang-orang di seluruh dunia.
Toleransi mengakui hak asasi dan kebebasan fundamental setiap individu, karena manusia pada dasarnya beragam. Hanya dengan toleransi, masyarakat yang berbeda-beda dalam berbagai aspek dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.
Hari Toleransi Internasional, sangat penting untuk dirayakan karena berfungsi sebagai pengingat akan berartinya sikap toleran dalam masyarakat yang memiliki beragam kepercayaan.
Peringatan Hari Toleransi Internasional dimaksudkan agar masyarakat di seluruh dunia lebih sadar dalam bersikap terhadap orang lain yang memiliki perbedaan. Dengan memahami pentingnya toleransi, diharapkan sikap intoleransi dapat dihindari.
Sejalan dengan deklarasi yang dikeluarkan UNESCO, Hari Toleransi Internasional memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:
Pada hari penting ini masyarakat di seluruh dunia diharapkan dapat menyadari betapa pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami toleransi, orang bisa belajar untuk lebih menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungan hidupnya.
Peringatan hari ini juga mengingatkan akan bahaya intoleransi yang bisa berdampak serius, seperti konflik sosial, diskriminasi, dan berbagai ketidakadilan. Intoleransi kerap menjadi pemicu perpecahan, sehingga peringatan ini penting untuk menggalang kesadaran akan risikonya.
Hari Toleransi Internasional juga bertujuan untuk mendorong negara-negara agar menerapkan kebijakan serta pendidikan yang mendukung toleransi. Pendidikan ini diharapkan dapat mengurangi prasangka dan stereotip serta membangun sikap saling menghormati antar individu.
Selain menumbuhkan sikap saling pengertian, Hari Toleransi Internasional ini juga mengajak setiap orang di dunia untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya, bahasa serta perbedaan pandangan hidup, yang dapat memperkuat rasa persatuan, sehingga dapat terciptanya hidup adil, damai, dan saling menghormati.
Setelah memahami sejarah dan tujuan Hari Toleransi Internasional, semoga setiap orang dapat menjadi pribadi yang lebih menghargai perbedaan di sekitarnya. Dengan saling menghormati dan bersikap terbuka, terciptalah lingkungan yang lebih damai dan harmonis. (UNESCO/United Nations/Z-3)
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa. Hal itu disampaikan dalam Acara Tawur Agung Kesanga, Perayaan Hari Suci Nyepi
Kementerian Agama sedang menyusun Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Hal ini menindaklanjuti arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mendorong agama menjadi elemen membangun kedamaian
Toleransi adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan dalam agama, budaya, dan ras untuk menciptakan kehidupan yang damai. Berikut contoh sikap toleransi.
Daerah-daerah ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berbeda keyakinan bisa hidup berdampingan secara damai.
SETIAP 3 November, Indonesia merayakan Hari Kerohanian Nasional. Momen ini menjadi pernyataan komitmen menghargai keberagaman agama yang ada di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved