Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Lebih Dari Hiburan, Ini Makna di Balik Lomba 17 Agustus

Meilani Teniwut
17/8/2024 07:16
Lebih Dari Hiburan, Ini Makna di Balik Lomba 17 Agustus
Ilustrasi - Lomba 17 Agustus yang meramaikan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia memiliki sejarah panjang dan makna mendalam.(Antara)

MERAYAKAN Hari Kemerdekaan Indonesia tidak akan lengkap tanpa beragam perlombaan. Perlombaan yang sering kali terlihat sederhana dan menghibur ini ternyata menyimpan sejarah panjang dan makna mendalam bagi bangsa Indonesia. 

Dari mana asal-usul lomba-lomba ini? Apa saja nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan melalui perlombaan tersebut? 

Mari kita telusuri sejarah dan makna lomba 17 Agustus yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kita.

Baca juga : Tamu Undangan Mengenakan Pakaian Adat Hadiri HUT RI di IKN

Sejarah Lomba 17 Agustus

Menurut Heri Priyatmoko, Dosen Sejarah di Universitas Sanata Dharma, berbagai lomba yang meramaikan perayaan HUT RI sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Asal mula dan pencetus lomba-lomba seperti panjat pinang memang tidak diketahui pasti, namun tradisi ini telah lama mengakar dalam budaya kita.

"Pada saat pernikahan Mangkunegara VII (1885-1944), misalnya, acara tersebut dirayakan secara meriah dengan berbagai hiburan, salah satunya adalah panjat pinang," jelas Heri Priyatmoko.

Setelah Indonesia merdeka, lomba-lomba ini mulai diadakan untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan. Lomba-lomba seperti tarik tambang dan balap karung mulai populer pada tahun 1950-an, ketika intensitas pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan menurun dan ibu kota RI dipindahkan kembali ke Jakarta dari Yogyakarta.

Baca juga : Wapres Pimpin Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di TMP Kalibata

Makna di Balik Lomba 17 Agustus

1. Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk menjadi salah satu yang paling ikonik dalam perayaan 17 Agustus. Dengan tangan diikat ke belakang, peserta harus menghabiskan kerupuk yang digantung, hanya menggunakan mulut. Lomba ini menggambarkan betapa sulitnya kondisi pangan saat masa penjajahan, sekaligus mengajarkan nilai-nilai tidak mudah menyerah dan bersyukur meskipun dalam keterbatasan.

2. Lomba Bakiak

Bakiak, yang berbentuk seperti sandal panjang, biasanya dimainkan oleh dua hingga tiga orang. Kerja sama dan kekompakkan sangat dibutuhkan untuk memenangkan perlombaan ini. Lomba bakiak menyampaikan pesan penting tentang gotong royong, sebuah prinsip yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

3. Balap Karung

Balap karung, lomba yang tak pernah absen setiap Agustusan, menggambarkan kesulitan mendapatkan pakaian layak saat masa penjajahan. Karung goni menjadi alternatif pakaian karena mudah ditemukan. Lomba ini mengingatkan kita akan penderitaan masa lalu dan betapa sulitnya bergerak maju ketika kaki kita dibatasi  rintangan.

Baca juga : Ini 64 Penerima Tanda Jasa dan Kehormatan di Hari Kemerdekaan

4. Panjat Pinang

Panjat pinang adalah lomba yang selalu menjadi sorotan dalam perayaan Agustusan. Peserta harus bekerja sama untuk memanjat pohon yang diolesi minyak guna merebut hadiah di puncaknya. Lomba ini menuntut kekompakan dan pengorbanan dalam tim, serta menggambarkan semangat juang dan gotong royong yang menjadi landasan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

5. Tarik Tambang

Lomba tarik tambang bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kekompakan dan solidaritas dalam tim. Nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama tim yang tercermin dalam perlombaan ini mengingatkan kita pada kerasnya perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan dari penjajah.

Lomba-lomba 17 Agustus bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga merupakan cara untuk mengingat dan merayakan nilai-nilai luhur yang telah membentuk Indonesia sebagai bangsa. Dengan semangat gotong royong dan persatuan, kita dapat terus merayakan kemerdekaan ini dengan penuh makna.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya