Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Program Makan Bergizi Gratis Jangan Bebani Guru

Devi Harahap
06/8/2024 21:49
Program Makan Bergizi Gratis Jangan Bebani Guru
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka berbincang dengan siswa saat meninjau uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang(Dok)

KEPALA Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi antara organisasi guru dan pemerintah terkait rencana penyelenggaraan program makan bergizi gratis.

“Saya kira komunikasi ini sangat penting untuk memberikan masukan-masukan agar program ini berhasil diterapkan. Tapi kami tidak berharap bahwa program ini secara teknis melibatkan guru atau pendidik karena tugas guru ini harusnya fokus mengajar bukan untuk terlibat (langsung) dalam program makan siang gratis,” katanya kepada Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (6/8).

Imam mengatakan bahwa kondisi beban kerja di berbagai sekolah sudah sangat banyak sehingga jangan sampai berikan tambahan untuk mengelola makan siang gratis baik lewat dapur umum di sekolah maupun pengadaan makanan secara langsung.

Baca juga : TKN: Mundurnya Gibran Sebagai Wali Kota Solo Terkait Persiapan Pelantikan Wapres

“Kalau itu terjadi maka pembelajaran akan terganggu. Kami tidak ingin ini jadi beban yang baru. Dari segi pendanaan dan teknis kami harap ini terpisah dari pendanaan pendidik termasuk BOS, dan kami harap guru tidak disibukkan dengan hal ini karena beban kerja guru dan administrasi guru sudah sangat padat,” ungkapnya.

Kendati demikian, hal penting yang harus diperhatikan dalam program makan bergizi gratis di sekolah ini ialah harus melibatkan orang tua, para pelaku pangan di tingkat lokal agar anak dapat mengkonsumsi dan mengenal berbagai diversifikasi pangan lokal.

“Harus diselenggarakan melibatkan banyak sektor khususnya pangan lokal sehingga ada dampak menggerakkan ekonomi di sekitar. Jangan sampai memberikan makanan yang tidak sesuai dengan karakteristik makanan dari daerah yang bersangkutan. Ini menjadi poin untuk membiasakan anak makan makanan tradisional dan lokal yang ada di daerah mereka masing-masing,” pungkasnya. (DEV)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya