Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sedotan Nonplastik Ternyata Juga Berbahaya bagi Manusia

Atalya Puspa
03/9/2023 13:18
Sedotan Nonplastik Ternyata Juga Berbahaya bagi Manusia
Pekerja mengecek sedotan berbahan baku tanaman.(Antara)

Sedotan nonplastik yanng diklaim ramah lingkungan nyatanya tidak sebaik itu. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Food Additives and Contaminant pada 24 Agustus 2023, diketahui bahwa alat makan yang terbuat dari tanaman atau bahan selain plastik juga mengandung poli dan perfluoroalki (PFAS) alias unsur polutan sintetis yang memiliki potensi bahaya bagi makhluk hidup. PFAS ditemukan hadir dalam hampir semua jenis sedotan, terutama yang terbuat dari bahan berbasis tanaman. 

“Kami menggabungkan pendekatan yang ditargetkan dan pendekatan skrining untuk mengevaluasi berbagai jenis PFAS. PFAS ditemukan hadir dalam hampir semua jenis sedotan, kecuali yang terbuat dari stainless steel. Keberadaan PFAS dalam sedotan berbasis tanaman menunjukkan bahwa sedotan tersebut tidak selalu dapat terurai secara biologis. Penggunaan sedotan seperti itu berpotensi berkontribusi memaparkan PFAS kepada manusia dan lingkungan,” beber laporan Food Additives and Contaminant.

PFAS merupakan salah satu zat buatan yang tahan terhadap perfluorinasi. Sifatnya yang tahan air dan api membuat senyawa organik itu kerap diproduksi massal untuk keperluan industri. Sayangnya, sebagian besar PFAS tidak bisa terurai dan bersifat akumulatif serta berpotensi beracun bagi manusia, hewan dan lingkungan.

Baca juga: Dukung Indonesia Bebas Sampah, Paiton Energy Gelar Bersih Pantai

“Dengan minum melalui sedotan seperti itu, manusia mungkin mengonsumsi jumlah PFAS yang belum ditentukan sejauh ini,” sambung laporan tersebut.

Sejauh ini, alternatif yang paling berkelanjutan adalah sedotan stainless steel yang dapat digunakan berulang. Sedotan yang terbuat dari besi tahan karat diketahui tidak mengandung PFAS dan dapat didaur ulang sepenuhnya. Namun, para peneliti mengatakan perlu lebih banyak penelitian tentang PFAS serta risiko potensial bagi manusia. (Z-11)

Baca juga: Bawa Bekal Makanan dari Rumah Lebih Aman, Sehat, Hemat



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik