Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan bahwa penerapan cukai untuk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tidak bisa ditunda lagi. Apalagi, konsumsi gula di Indonesia menempati urutan 3 di ASEAN.
"Untuk mengendalikan konsumsi MBDK yang berlebih, salah satu cara adalah mengenakan cukai," kata Pengurus Harian YLKI Sri Wahyuni kepada Media Indonesia, Minggu (4/8).
Ia mengungkapkan, pada 2022 sebanyak 5,5% penduduk Indonesia mengonsumsi lebih dari 50 gram gula per hari. Sementara sebanyak 61,27% penduduk usia 3 tahun ke atas mengkonsumsi MBDK lebih dari 1 kali.
"Hasil surveI YLKI juga menunjukkan 25,9% anak usia di bawah 17 tahun mengonsumsi MBDK setiap hari. Jadi kasus obesitas yang mengakibatkan diabetes maupun gagal ginjal yang diderita oleh anak-anak bisa diduga salah satu pemicunya adalah konsumsi MBDK yang berlebihan," paparnya.
"Untuk kasus ini dokter bisa menanyakan ke orangtua pasien berapa sering anaknya meminum MBDK. Terutama produk susu kental manis maupun UHT yang selalu dipersepsikan produk sehat," pungkasnya. (H-2)
Tahapan-tahapan itu bisa dimulai dari industri besar. Para pemain besar ini memliki memiliki tanggung jawab akuntabilitas publik.
Kembali mundurnya penerapan cukai MBDK memperpanjang penundaan implemementasi cukai minuman berpemanis tersebut.
Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen.
Pemerintah diminta tetap konsisten untuk terapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di tahun 2025.
Ditjen Bea Cukai menetapkan target penerimaan negara dari tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada 2025 mencapai Rp3,8 triliun.
Penundaan kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) adalah sebuah kesalahan.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved