Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sinergi & Kolaborasi untuk Keberlanjutan Penguatan Literasi di Perpustakaan

Devi Harahap
29/7/2024 08:55
Sinergi & Kolaborasi untuk Keberlanjutan Penguatan Literasi di Perpustakaan
Agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia.(Perpusnas)

PERPUSTAKAAN sebagai saksi bisu lahirnya peradaban suatu bangsa, akan terus mengalami transformasi yang berfungsi untuk mengilhami berbagai pengetahuan masyarakat untuk menukar ide dan gagasan hingga memajukan akses informasi, tak terkecuali Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia yang terus mendorong penguatan literasi lewat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

Direktur Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami mengatakan agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia yang akan berdampak pada kemajuan SDM dan kesejahteraan perekonomian bangsa.

“Pada akhirnya perpustakaan bisa menjadi sarana pendukung bagi penguatan literasi masyarakat dengan akses yang sangat luar biasa pada sumber pengetahuan yang semakin terbuka dan informasi yang makin kaya,” tuturnya.

Baca juga : Literasi Bisa Gerakkan Perekonomian Saat Pandemi Covid-19

Sementara Plt. Kepala Perpustakaan Nasional, Prof. Endang Aminudin Aziz mengatakan perpustakaan masih menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan literasi dan kecakapan membaca. Hal itu pun berdampak pada tingkat literasi masyarakat Indonesia yang berada pada kategori sedang, sehingga dibutuhkan program yang implementatif dan kerja sama lintas pemangku kepentingan.

“Lewat Gerakan Membaca dan program TPBIS, berbagai pemangku kebijakan telah sepakat untuk membangun perpustakaan desa, kelurahan dan Taman Baca Masyarakat (TBM). Dalam hal ini Kementerian Desa terus mendukung program ini sehingga terjadi implementasi dengan baik dengan anggaran desa, ini merupakan sebuah revolusi program,” ujarnya dalam acara Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Nasional ‘Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial 2024’ di Perpustakaan Nasional RI.

Prof Amin mengatakan pihaknya kini telah memperkuat 10 ribu lokus perpustakaan desa, kelurahan dan TBM, dan ke depan ditargetkan akan bertambah setiap tahunnya. Selain Kementerian Desa, Perpusnas juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan antara lain Bappenas, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah Provinsi, Kab/Kota dan Desa hingga masyarakat, sebagai upaya mewujudkan kolaborasi dan sinergi lintas sektor.  

Baca juga : Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia

Pada kesempatan ini Team Leader Konsultan Pendamping Program TPBIS, Erlyn Sulistyaningsih memaparkan pencapaian  program TPBIS sebagai hasil dari sinergi dan kolaborasi multistakeholder, diantaranya dengan meningkatnya keterlibatan masyarakat di kegiatan perpustakaan, dukungan sumberdaya untuk kegiatan dan layanan perpustakaan, regulasi daerah yang mendukung  perpustakaan, peningkatan kapasitas sumber daya perpustakaan yang berdampak pada peningkatan kualitas layanan. Melihat perubahan positif yang dialami masyarakat dan perpustakaan akibat program ini, besar harapannya program ini terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya upaya sinergi dan kolaborasi banyak pihak. Di tahun 2025 transformasi perpustakaan akan diperluas secara mandiri di 2529 desa/kelurahan dengan rencana anggaran sekitar 49 milyar.

Hal ini sudah dimulai oleh pemerintah daerah yang juga berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya daerah untuk memperluas pembangunan literasi yang disebut dengan replikasi mandiri. Di tahun 2018 – 2024 transformasi perpustakaan diperluas secara mandiri di 2669 desa yang tersebar di 29 provinsi. Maros merupakan salah satu kabupaten yang aktif melakukan replikasi mandiri. 

Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam mengatakan program TPBIS yang memperkenalkan perpustakaan sebagai tempat membaca buku dan tempat berkegiatan masyarakat menjadi angin segar bagi pertumbuhan literasi masyarakat. Melalui program ini, Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Maros meningkat dari 29,90 di tahun 2021 menjadi 83,57 di tahun 2023. 

Baca juga : Terapkan Budaya Literasi, Sekolah Sukma Bangsa Sigi Lulus Nominasi Perpustakaan Terbaik 2024

Kabupaten Magelang juga menjadi salah satu contoh terciptanya ekosistem yang mendukung penguatan literasi dengan masuknya program ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan mendapatkan banyak dukungan dari OPD lain dan sektor swasta. Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan Kabupaten Magelang, Amroni, menyatakan OPD dan sektor swasta sepakat melakukan sinergi dan kolaborasi karena dampak penguatan literasi ini terlihat nyata di masyarakat. 

Perpustakaan desa

Upaya sinergi dan kolaborasi ini diperkuat dengan komitmen dari Kementerian Desa melalui Surat Edaran Bersama Literasi Desa. Ivanovich Agusta, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemendes, PDT RI, mengatakan pihaknya akan mendorong para kepala desa mendirikan perpustakaan desa dan TBM sebagai investasi sumber daya manusia. Oleh karena itu dalam Permendesa No 7 Tahun 2023 tercantum bahwa salah satu prioritas penggunaan dana desa adalah untuk pembangunan perpustakaan/taman bacaan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Adin Bondar selaku Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI menyampaikan penguatan literasi  membutuhkan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan satuan kerja terkait. Untuk itu Adin Bondar mengajak semua pihak berkomitmen melakukan sinergi dan berkolaborasi untuk mendorong keberpihakan kebijakan daerah. Dia juga berharap komunitas, pegiat literasi, sektor swasta dan antar unit di pemerintah daerah dapat terlibat aktif dalam ihtiar kolektif penguatan literasi Dia mengajak semua pihak untuk terus berkarya, menyatukan hati dan langkah agar kegemaran membaca dan literasi menjadi budaya di masyarakat. (Dev/S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya