Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Riset Penyakit Paru Obstruktif Kronik dan Program Skrining Tingkatkan Harapan Hidup

Indrastuti
27/7/2024 12:44
Riset Penyakit Paru Obstruktif Kronik dan Program Skrining Tingkatkan Harapan Hidup
Pesan kesehatan di papan dalam peluncuran kampanye #PeduliParuOK di acara hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta, Minggu (19/11/2023).(MI/SUSANTO)

PERKEMBANGAN industri pengobatan masih membuka potensi kerja sama dan kolaborasi. Salah satunya, penemuan dan pengembangan obat-obatan di tiga terapi area penyakit, yakni pernafasan sepertia asma dan paru obstruktif kronik (PPOK), kardiovaskular, renal, metabolik, serta kanker.  

AstraZeneca Indonesia (AZI) mengambil peran mendukung inovasi dan peran pihak publik dan swasta dalam memerangi tantangan penyakit di Indonesia. 

Komitmen ini terjalin lewat kolaborasi BritCham's Health, Wellbeing & the Life Sciences dan Professional Women's HUB yang bekerja sama dengan Departemen Bisnis dan Perdagangan Kedutaan Besar Inggris (UK-DBT).

Baca juga : Udara di Jakarta sudah Tidak Sehat? Ini Penjelasan Ahli Paru

Sebagai perusahaan bio-farmasi global berbasis sains, fokus AstraZeneca tidak hanya pada vaksin, tapi juga turut melakukan banyak riset klinis agar menemukan obat untuk berbagai penyakit tidak menular yang saat ini belum dapat disembuhkan. Khususnya obat-obatan di tiga terapi area penyakit, yakni pernafasan sepertia asma dan paru obstruktif kronik (PPOK), kardiovaskular, renal, metabolik, serta kanker.  

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay mengatakan salah satu komitmen AstraZeneca adalah dengan mendukung pemerintah mewujudkan transformasi kesehatan di Indonesia. Dalam hal ini, Esra menuturkan AstraZeneca fokus pada peluncuran obat baru, terutama di bidang onkologi dan penyakit kardiovaskular. Mereka juga bekerja untuk mendaftarkan berbagai obat inovatif untuk penyakit langka di Indonesia, memperluas cakupan pengobatan yang tersedia supaya pasien tidak harus berobat ke luar negeri. 

"Upaya-upaya ini secara keseluruhan bertujuan menciptakan ekosistem kesehatan Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan, yang dapat menangani tantangan kesehatan," tegasnya.

Baca juga : Bukan Flexing, Ini Alasan Gen Z Gemar Buat Konten Olahraga Menurut Riset

Tidak hanya pengobatan, bentuk upaya skrining kesehatan juga menjadi perhatian AstraZeneca. Esra pun mengapresiasi upaya pemerintah yang mengutamakan skrining untuk berbagai penyakit.

"Jika penyakit seperti kanker diketahui lebih awal, pasien akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari pengobatan, sehingga bisa menyelamatkan nyawa. Maka, skrining menjadi hal penting untuk masyarakat," ujarnya. 

Baru-baru ini AstraZeneca menandatangani sebuah perjanjian kerja sama dengan Kemenkes yang berfokus pada meningkatkan ekosistem kesehatan berbagai penyakit, termasuk respiratory syncytial virus (RSV), asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi yang bertujuan memperkuat program skrining penyakit respirasi dan kanker serta meningkatkan kepabilitas tenaga medis sebagai pelayanan kesehatan primer.   

Tidak hanya itu, AstraZeneca juga turut bekomitmen dalam keberlanjutan dan aksi peduli iklim dengan inisiatif pengurangan karbon. Di antaranya lewat nota kesepahaman antara AstraZeneca Indonesia dan Kemenko Marves untuk menanam 10 juta pohon hingga 2025 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Upaya ini dilakukan melalui program AZ Forest yang telah berjalan selama tiga tahun di Indonesia sejak 2021. 

"Bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam proyek inisiatif Sungai Citarum untuk mengembalikan ekosistem DAS Citarum dengan mengedukasi petani tentang praktik pertanian berkelanjutan. Upaya ini memastikan kesehatan lingkungan dan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para petani," jelas Esra. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya