Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERKEMBANGAN industri pengobatan masih membuka potensi kerja sama dan kolaborasi. Salah satunya, penemuan dan pengembangan obat-obatan di tiga terapi area penyakit, yakni pernafasan sepertia asma dan paru obstruktif kronik (PPOK), kardiovaskular, renal, metabolik, serta kanker.
AstraZeneca Indonesia (AZI) mengambil peran mendukung inovasi dan peran pihak publik dan swasta dalam memerangi tantangan penyakit di Indonesia.
Komitmen ini terjalin lewat kolaborasi BritCham's Health, Wellbeing & the Life Sciences dan Professional Women's HUB yang bekerja sama dengan Departemen Bisnis dan Perdagangan Kedutaan Besar Inggris (UK-DBT).
Baca juga : Udara di Jakarta sudah Tidak Sehat? Ini Penjelasan Ahli Paru
Sebagai perusahaan bio-farmasi global berbasis sains, fokus AstraZeneca tidak hanya pada vaksin, tapi juga turut melakukan banyak riset klinis agar menemukan obat untuk berbagai penyakit tidak menular yang saat ini belum dapat disembuhkan. Khususnya obat-obatan di tiga terapi area penyakit, yakni pernafasan sepertia asma dan paru obstruktif kronik (PPOK), kardiovaskular, renal, metabolik, serta kanker.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay mengatakan salah satu komitmen AstraZeneca adalah dengan mendukung pemerintah mewujudkan transformasi kesehatan di Indonesia. Dalam hal ini, Esra menuturkan AstraZeneca fokus pada peluncuran obat baru, terutama di bidang onkologi dan penyakit kardiovaskular. Mereka juga bekerja untuk mendaftarkan berbagai obat inovatif untuk penyakit langka di Indonesia, memperluas cakupan pengobatan yang tersedia supaya pasien tidak harus berobat ke luar negeri.
"Upaya-upaya ini secara keseluruhan bertujuan menciptakan ekosistem kesehatan Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan, yang dapat menangani tantangan kesehatan," tegasnya.
Baca juga : Bukan Flexing, Ini Alasan Gen Z Gemar Buat Konten Olahraga Menurut Riset
Tidak hanya pengobatan, bentuk upaya skrining kesehatan juga menjadi perhatian AstraZeneca. Esra pun mengapresiasi upaya pemerintah yang mengutamakan skrining untuk berbagai penyakit.
"Jika penyakit seperti kanker diketahui lebih awal, pasien akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari pengobatan, sehingga bisa menyelamatkan nyawa. Maka, skrining menjadi hal penting untuk masyarakat," ujarnya.
Baru-baru ini AstraZeneca menandatangani sebuah perjanjian kerja sama dengan Kemenkes yang berfokus pada meningkatkan ekosistem kesehatan berbagai penyakit, termasuk respiratory syncytial virus (RSV), asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi yang bertujuan memperkuat program skrining penyakit respirasi dan kanker serta meningkatkan kepabilitas tenaga medis sebagai pelayanan kesehatan primer.
Tidak hanya itu, AstraZeneca juga turut bekomitmen dalam keberlanjutan dan aksi peduli iklim dengan inisiatif pengurangan karbon. Di antaranya lewat nota kesepahaman antara AstraZeneca Indonesia dan Kemenko Marves untuk menanam 10 juta pohon hingga 2025 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Upaya ini dilakukan melalui program AZ Forest yang telah berjalan selama tiga tahun di Indonesia sejak 2021.
"Bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam proyek inisiatif Sungai Citarum untuk mengembalikan ekosistem DAS Citarum dengan mengedukasi petani tentang praktik pertanian berkelanjutan. Upaya ini memastikan kesehatan lingkungan dan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para petani," jelas Esra. (H-2)
Asap menjadi penyebab utama PPOK, termasuk asap rokok, knalpot, serta polusi lain termasuk di lingkungan kerja.
Transplantasi paru atau LTx menandakan sektor kesehatan dalam negeri bisa mengejar kemajuan kesehatan dari negara lain.
Biaya pada transplantasi paru pertama di Indonesia yang akan dibuka oleh RSUP Persahabatan Jakarta berkisar Rp977 juta hingga 1,14 miliar.
Dukungan dari keluarga menjadi hal yang sangat penting untuk mendorong penderita agar tetap patuh minum obat.
Yuks kenali penyakit tuberkulosis alias TB, jelang hari tuberkulosis pada 24 Maret mendatang.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan di zaman sekarang polusi udara menjadi ancaman yang tidak bisa dielakkan.
Survei Kesehatan 2023 menunjukkan proporsi kekambuhan asma dalam 12 bulan terakhir menurut kelompok usia tetap tinggi, dengan anak di bawah 1 tahun memiliki tingkat kekambuhan 53,5%.
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan.
Jika manusia terpapar udara yang mengandung lima mikrogram polusi partikulat kecil per meter kubik dalam jangka panjang maka paru-paru mereka mengalami penuaan dini hingga dua tahun.
RSV ialah infeksi yang utamanya menyerang sistem pernafasan terutama pada populasi rentan seperti bayi, anak kecil, dan orang dewasa lanjut usia.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta menilai belum ada kedaruratan dari segi jumlah penyakit yang diakibatkan polusi udara di Ibu Kota. Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati
Situs spesialis yang berbasis di Seoul, NK News melaporkan penduduk Pyongyang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah mereka dari Rabu hingga Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved