Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER Spesialis Anak, Ardi Santoso, menjelaskan jamur yang ada di dinding rumah atau kamar anak ternyata bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan anak. Dampak kesehatannya di antaranya memicu penyakit pernapasan, seperti pneumonia pada anak.
Ardi mengatakan, orangtua harus waspada jika ada jamur yang biasanya dapat diketahui kehadirannya karena membuat perubahan warna pada dinding dan menyebabkan cat mengelupas.
"Di dinding rumah apalagi kamar anak-anak kita ayo coba dicek dan pernah ndak anak-anak itu batuknya nggak sembuh-sembuh bahkan semakin parah saat malam hari ayo bisa jadi karena jamur yang tumbuh di dinding rumah terutama di area lembab," kata Ardi dalam Instagram pribadinya dikutip pada Minggu (27/10).
Jamur tersebut bisa muncul di ruangan yang lembab seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, atau tempat yang kurang ventilasi bisa menjadi sumber masalah kesehatan bagi anak-anak.
Spora jamur yang terlepas ke udara dapat terhirup dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan anak yang dapat mengalami batuk berulang karena iritasi pernapasan. Saat malam hari ketika suhu udara lebih rendah dan kelembaban tinggi spora jamur itu akan terbang dan terhirup di pernapasan.
"Sehingga batuknya semakin menjadi-jadi. Pada kasus yang lebih serius jamur dapat memicu peradangan di paru-paru yang menyebabkan infeksi seperti pneumoniae," ujar dia.
Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah atau rentan terhadap infeksi tersebut seperti memiliki riwayat asma maka jamur dapat memperburuk gejala asma dengan menyebabkan sesak nafas dan serangan asma yang lebih sering.
Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kelembaban di rumah dengan pastikan ventilasi yang baik agar pertumbuhan jamur bisa dicegah dan anak terlindungi dari resiko kesehatan yang lebih serius.
Orang tua bisa memantau suhu udara ruangan dengan termometer ruangan yang ada pengatur kelembabannya dan pastikan kelembabannya terjaga di antara 40 sampai 50%. Jika menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan jangan lupa dibersihkan tiap 2 minggu dan 3 bulan.
"Kemudian dinding yang mengalami jamur dibongkar semua ganti dengan yang baru dicat dengan cat yang ramah lingkungan dan ramah sama anak," jelasnya.
"Kalau punya air purifier yang sudah ada jadi bisa secara otomatis mengontrol kelembaban udara di ruangan," pungkasnya. (Z-9)
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa RSV dan mencegah kelahiran prematur untuk mengurangi risiko kematian bayi.
Jepang mencatat lebih dari 9,5 juta kasus influenza terhitung sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025.
Data menunjukkan hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma tercatat pada akhir 2024, peningkatan lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun 2023.
Anak yang memiliki penyakit penyerta atau mengonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat influenza.
Per 16 Januari 2020, beberapa negara melaporkan adanya kasus penyakit mirip pneumonia.
Sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru yang meradang akan dipenuhi cairan atau nanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved