Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SERANGAN hiu terhadap manusia seringkali menjadi perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran.
Meskipun jarang terjadi, peristiwa ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang apa yang menyebabkan hiu menyerang manusia.
Penelitian terbaru mengidentifikasi beberapa faktor pemicu yang dapat meningkatkan kemungkinan serangan hiu terhadap manusia.
Baca juga : Studi Evolusi Bintang, Apa Itu Nebula Boomerang?
Salah satu alasan utama hiu menyerang manusia adalah kesalahan identifikasi. Hiu seringkali tidak membedakan antara mangsa asli mereka, seperti ikan dan anjing laut, dengan manusia.
Ketika seorang penyelam atau peselancar berada di permukaan air atau bergerak dengan gerakan yang mirip dengan mangsa hiu, hiu bisa saja menyerang dengan niat untuk mengidentifikasi apa yang mereka temui.
Kondisi lingkungan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kemungkinan serangan hiu.
Baca juga : Apa Penyebab Mata Berair saat Melihat Matahari? Ini Dia 6 Faktornya
Air yang keruh, cuaca buruk, atau cahaya rendah dapat mengurangi kemampuan hiu untuk melihat dengan jelas.
Ini membuat hiu lebih mungkin melakukan serangan karena mereka tidak dapat dengan mudah mengidentifikasi objek di sekitarnya.
Hiu mungkin menjadi lebih agresif atau lebih aktif ketika ada banyak mangsa di daerah tersebut.
Baca juga : 6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
Perubahan dalam pola migrasi ikan atau aktivitas memancing yang menghasilkan banyak darah di air dapat menarik hiu ke area tersebut.
Ketika mangsa berkurang, hiu bisa menjadi lebih agresif dalam mencari makanan.
Beberapa serangan hiu dapat terjadi karena provokasi langsung oleh manusia. Ini bisa terjadi ketika seseorang menyentuh, mengganggu, atau berusaha menangkap hiu.
Baca juga : Kamu Pernah Cek Khodam Online? Ini Kata Antropolog
Gerakan yang tiba-tiba atau perilaku yang mengganggu dapat memicu respon defensif dari hiu.
Perubahan dalam pola makan hiu juga dapat mempengaruhi frekuensi serangan terhadap manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies hiu mungkin mengalami perubahan pola makan karena faktor lingkungan, seperti perubahan suhu air atau penurunan populasi mangsa alami.
Ketika sumber makanan utama tidak tersedia, hiu mungkin mencari alternatif, termasuk manusia.
Beberapa spesies hiu memiliki perilaku sosial atau kawasan teritorial yang dapat mempengaruhi interaksi mereka dengan manusia.
Hiu yang merasa terancam atau terjepit dalam wilayah mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif yang dapat mengarah pada serangan.
Serangan hiu terhadap manusia adalah fenomena yang kompleks dan seringkali merupakan hasil dari berbagai faktor yang berinteraksi.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan saat berada di lingkungan perairan.
Penelitian dan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku hiu adalah langkah penting dalam melindungi baik manusia maupun hiu.(Z-10)
Semua yang ada di sekitar kita berasal dari bintang; manusia sendiri merupakan hasil dari interaksi kosmik tersebut.
Manusia purba memang faktanya hidup berdampingan dengan dinosaurus. Namun, dinosaurus yang dimaksud bukanlah dinosaurus berukuran raksasa.
Penelitian mengungkapkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak, mirip dengan manusia.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa dinosaurus mungkin tidak mengalami penurunan populasi sebelum asteroid datang untuk menghancurkan mereka 66 juta tahun yang lalu.
Kalau dengar kata serangga, yang terlintas di benak orang biasanya semut, kecoa, atau nyamuk. Padahal serangga memegang peran kunci dalam hampir semua proses ekologi.
Karena domba mempunyai empat perut dan memerlukan proses fermentasi dalam pencernaannya, mereka membutuhkan lebih banyak rumput atau tumbuhan dalam porsi makanannya.
Fenomena ini berlangsung dari pertengahan Juli hingga akhir Agustus dan akan mencapai puncaknya pada malam 12 Agustus hingga menjelang fajar 13 Agustus 2025.
Pada Kamis, 10 Juli 2025, dunia akan disuguhkan keindahan langit malam yang istimewa: Buck Moon, nama tradisional untuk Bulan Purnama di bulan Juli.
Cancel culture di Korea Selatan adalah fenomena sosial di mana individu, terutama selebriti dan figur publik, dikritik dan dikucilkan oleh masyarakat karena tindakan yang kontroversial.
Pencairan es di Antarktika menjadi salah satu dampak nyata dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Fenomena ini ternyata dapat mengaktifkan gunung berapi yang tersembunyi
Fenomena langit yang langka dan menakjubkan akan menghiasi malam di awal tahun 2025. Parade planet, di mana beberapa planet tampak sejajar di langit malam, menjadi daya tarik
Fenomena astronomi selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang, dan malam ini, 21 Januari 2025, Anda memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan parade enam planet
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved