Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANAK adalah masa depan bangsa Indonesia. Kesejahteraan anak Indonesia saat ini merupakan jaminan kesejahteraan bangsa kita di masa mendatang. Oleh karena itu, Indonesia perlu memberikan perhatian khusus pada upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak, baik dari aspek kesehatan fisik maupun mental. Apalagi, jumlah anak mencapai 29% dari total penduduk atau 79 juta orang. Dengan demikian, keberadaan mereka akan sangat memengaruhi pencapaian target Indonesia Emas 2045.
Namun, banyak tantangan yang masih menjadi hambatan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak menjadi generasi penerus bangsa di era Indonesia Emas. Anak masih menghadapi ancaman kekerasan, perundungan, pelecehan seksual, judi online, kesenjangan layanan kesehatan, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, serta ancaman pronografi, baik di keseharian maupun di dunia maya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menegaskan, diperlukan kerja sama multi-stakeholder untuk menjamin kesejahteraan anak. Upaya pelindungan anak yang dilakukan saat ini berimplikasi pada kondisi bangsa 10-15 tahun ke depan.
Baca juga : Forum Menuju Indonesia Emas 2045 Bahas Dampak Polusi Udara Terhadap Stunting
“Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2024 mengangkat tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Tema ini mengandung makna mendalam bahwa kemajuan bangsa Indonesia sangat bergantung pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak,” tegas Menteri Bintang Puspayoga dalam Forum Tematik Bakohumas, Senin (15/7).
Tema tersebut diejawantahkan dalam enam subtema Hari Anak Nasional (HAN), yaitu 1) Anak Cerdas, Berinternet Sehat, 2) Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting, 3) Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting, 4) Dare to Lead and Speak Up, Anak Pelopor dan Pelapor, 5) Suara Anak Membangun Bangsa, 6) Pancasila di Hati Anak Indonesia.
Rangkaian peringatan HAN 2024 memiliki tiga agenda utama sebelum puncak peringatan. Ada Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) yang telah dilaksanakan serentak pada 11 titik di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi (3 Juli 2024) serta di 3 titik di Bali (5 Juli 2024), kemudian Lokakarya Forum Anak Nasional (FAN): Merangkai Partisipasi Anak yang Bermakna (21-17 Juli 2024), dan Festival Ekspresi Anak sebagai puncak rangkaian HAN 2024 pada 18 Juli di Ancol. Adapun puncak peringatan HAN 2024 akan dilaksanakan di Jayapura, Papua.
Baca juga : Dunia Si Kecil, Ajang Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
“Hari Anak Nasional bukan hanya sebuah peringatan tahunan, tetapi merupakan momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan, mengevaluasi, dan memperbarui komitmen kita dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak Indonesia,” lanjut Menteri Bintang.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, mengatakan HAN 2024 perlu digelorakan lebih masif dan luas agar semangatnya terasa hingga seluruh Indonesia. Usman mengimbau seluruh pihak, utamanya humas pemerintah, untuk dapat mendiseminasikan informasi dan pesan-pesan terkait HAN.
“Anak adalah masa depan kita. Saya yakin dan optimistis setiap kita memiliki kontribusi untuk mendukung tumbuh kembang anak dari aspek mana pun. Saya mengimbau semua humas pemerintah untuk turut berperan serta menggaungkan keenam subtema Hari Anak Nasional,” imbau Usman Kansong.
Baca juga : Hari Anak Nasional, Ajari Si Kecil Pola Hidup Sehat Secara Menyenangkan
Wakil Ketua Forum Anak Nasional Periode 2023-2025 Muhammad Alif Yudhistira menjelaskan bahwa pada pertemuan Lokakarya Forum Anak Nasional (FAN): Merangkai Partisipasi Anak yang Bermakna, anak-anak perwakilan dari berbagai daerah akan menyusun Suara Anak Indonesia. Tujuannya melahirkan suara anak Indonesia yang akan disampaikan dan dibacakan langsung di hadapan Presiden RI dalam puncak acara HAN pada 23 Juli 2024 mendatang di Jayapura.
“Semoga suara yang telah kami susun, harapan-harapan yang telah kami tampung dari seluruh anak Indonesia ini dapat terimplementasi dan direalisasikan oleh pemerintah dan seluruh pihak sehingga berdampak baik bagi kepentingan anak-anak Indonesia,” kata Alif.
Alif juga berharap seluruh anak Indonesia bisa ikut bersama merayakan HAN 2024 di daerah masing-masing. “Hari Anak Nasional adalah hari kita. Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berproses, jangan minder, jangan malu, karena kita semua sama, kita semua berharga,” tukas Alif. (H-2)
FOCO Band, sebuah grup musik luar biasa yang seluruh anggotanya adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Salah satu hasil yang diharapkan dari Hari Anak Nasional adalah tersosialisasinya informasi yang lebih luas tentang hak-hak anak kepada masyarakat.
Ruam popok membuat bayi tidak nyaman bergerak. Padahal, gerakan aktif seperti merangkak, berguling, dan berjalan sangat penting untuk perkembangan otot dan koordinasi bayi.
Jelajah Cita-Cita (JCC) 2024, yang diadakan Komunitas Ibu Profesional (IP), kembali hadir untuk memeriahkan Hari Anak Nasional dengan kegiatan daring dan luring di 36 regional.
Perayaan bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memberikan kegembiraan dan dukungan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved