Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kecubung, Alasan Orang Mengonsumsinya dan Bahayanya bagi Kesehatan

Andhika Prasetyo
16/7/2024 06:45
Kecubung, Alasan Orang Mengonsumsinya dan Bahayanya bagi Kesehatan
Buah kecubung(Pinterest)

Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengungkap sejumlah alasan mengapa seseorang mengonsumsi buah kecubung.

"Alasan pertama adalah mencoba-coba. Ini biasanya terjadi pada orang dengan kondisiemosi atau mental yang labil, misalnya anak muda dan remaja," kata Ketua PDPOTJI Inggrid Tania di Jakarta, Senin (15/7).

Inggrid menuturkan buah kecubung memang seringkali dijadikan sebagai pelarian dari rasa depresi atau stres. Kondisi coba-coba tersebut menurutnya sama dengan rasa ingin tahu akan rasa rokok, minuman keras atau narkoba.

Baca juga : Strategi Perawatan Otot, Sendi, dan Tulang untuk Atlet

Alasan kedua adalah kecanduan. Pada kondisi ini, para pecandu menyalahgunakan kecubung dan mencampurkannya dengan obat keras bernama Zenith yang mengandung zat Carnophen.

"Itu adalah obat psikoaktif atau obat yang bersifat adiktif bahkan sebetulnya ilegal. Sudah tidak diizinkan beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu dulunya adalah obat kelainan tulang tapi karena bisa bersifat psikoaktif dan menimbulkan kecanduan, itu kemudian dilarang," jelas Inggrid.

Kendati sudah dilarang Namun, peredaran zenith di kalangan masyarakat masih sering ditemukan dengan harga yang murah, termasuk oplosannya yang menggunakan buah kecubung.

Inggrid mengingatkan bahwa mengonsumsi minuman tersebut dapat mengancam kesehatan karena dapat menimbulkan halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung sampai mengalami kematian.

"Ketika orang yang mengonsumsi kecubung ini mengalami masalah medis, masyarakat tidak akan bisa membantu. Jalan satu-satunya adalah membawa orang itu ke rumah sakit karena harus diberi obat-obatan yang sifatnya antidot terhadap senyawa-senyawa yang menimbulkan mabuk atau halusinasi," terang dia. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya