Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Akademisi Dukung Program Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja Indonesia

Budi Ernanto
12/7/2024 20:26
Akademisi Dukung Program Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja Indonesia
DEPUTI Wakil Rektor 3 Universitas Darussalam Gontor Dr Cecep Sobar Rochmat MPdI.(DOK UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR)

DEPUTI Wakil Rektor 3 Universitas Darussalam Gontor Dr Cecep Sobar Rochmat MPdI menilai bahwa masa depan Indonesia bergantung kepada generasi muda sekarang. Oleh sebab itu dirinya sangat mendukung program-program pemerintah yang memberi perlindungan kepada Perempuan, anak dan remaja Indonesia.

“Kami sebagai anggota masyarakat, dalam hal ini Unida Gontor, sangat mengapresasi dan kami sangat mendukung akan program – program ini apalagi bersentuhan langsung kepada masyarakat menjadikan masyarakat lebih baik,” ujar Cecep baru-baru ini.

Cecep memandang perlindungan kepada kelompok rentan sangat diperlukan karena merupakan pilar utama dalam membangun generasi bangsa menggapai Indonesia Emas 2045. Oleh sebab itu, Universitas Darussalam Gontor sangat concern terhadap pendidikan, terutama pendidikan anak dan remaja, ia memandang perlu kerja sama dengan berbagai macam pihak diantaranya dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca juga : Anies Gandeng UNDP Perkuat Perlindungan terhadap Anak dan Perempuan

“Program di pondok ini sebetulnya kita memberi wawasan yang luas kepada santri maupun mahasiswa/i, sehingga ketika berwawasan luas mereka tidak akan terkena shock culture, tidak akan terpapar radikalisme terorisme dan sejenisnya,” terangnya. 

Lebih lanjut Cecep mengurai tujuan pembelajaran di pondok ini adalah agar anak didik dapat memahami perbedaan setiap manusia yang hidup di dunia ini, baik dari suku, agama dan lainnya yang sebetulnya semuanya mencintai kedamaian. 

Sebelumnya, Deputi Kerja Sama Internasional BNPT, Andika Crhisnayudhanto, juga mengamini pentingnya edukasi kepada generasi muda agar dirinya dapat bertahan di tengah gempuran paparan radikalisme terutama yang meningkat di dunia maya. Salah satu yang ia dorong sebagai perlindungan anak adalah perlunya edukasi yang menumbuhkan daya berfikir kritis anak sehingga ia tidak mendapatkan pemahaman hanya dari satu sisi.

“Salah satu upaya membentengi diri dari pemahaman terorisme diantaranya adalah menumbuhkan critical thinking dan tidak dogmatis. Sehingga kita dapat terus memberikan pertanyaan kepada suatu pemahaman,” jelas Andika. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya