Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MAJELIS Kesehatan PP Aisyiyah akan kembali melakukan penelitian kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat. Penelitian yang menyasar kota Bekasi tersebut berkolaborasi dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), sebagai upaya mencegah gangguan gizi dan stunting pada anak.
“Kita juga akan melakukan penelitian bersama dengan YAICI terkait dengan stunting dan kental manis,” kata Perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Diah Lestari Budiarti dilansir dari keterangan resmi, Selasa (9/7).
Diah mengatakan penelitian bersama YAICI menjadi penting agar dapat memiliki gambaran komprehensif terkait penggunaan kental manis di Kota Bekasi. Pasalnya, banyak masyarakat seperti di kota Bekasi belum teredukasi bahwa kental manis bukan susu.
Baca juga : Kiat Menyiapkan Anak Jelang Hari Pertama Masuk PAUD
Data penelitian YAICI beberapa tahun bahkan menunjukkan konsumsi kental manis oleh ibu hamil berada di angka yang mengkhawatirkan yakni 70 persen.
“Mereka [warga kota Bekasi], secara pendidikan bagus tapi belum tahu tentang kental manis itu bukan susu. Jadi ini jadi tantangan buat kita,” ujar Diah.
Melalui penelitian itu, dia pun berharap akan turut dapat semakin membantu PP Aisyiyah dan YAICI melihat realita konsumsi kental manis di Bekasi saat ini. Dengan begitu, edukasi masyarakat akan efektif dan konsumsi kental manis akan menurun.
Baca juga : Tanoto Foundation Kolaborasi dengan APC Dalam Penelitian Inovatif Perkembangan Anak Usia Dini di Asia
“Harapannya [salah] konsumsi kental manis dapat terus menurun,” ucapnya.
Lebih lanjut, demi menyukseskan penelitian tersebut, Diah mengatakan bakal menggerakkan seluruh kader Pengurus Cabang Aisyiyah (PCA) untuk melakukan survei. Bukan hanya itu, seluruh PAUD dan TK kota Bekasi juga akan turut dilibatkan.
“Nantinya bakal melibatkan PAUD dan TK se-kota Bekasi. Nantinya, seluruh kader Aisyiyah kota Bekasi juga turut digerakkan untuk,” pungkas Diah. (H-2)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Permainan dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, kognitif, dan emosi pada anak usia dini.
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
Data indeks ini dapat dirinci secara lebih granular, per provinsi atau per kabupaten/kota agar kepala daerah dapat memiliki target yang lebih relevan dengan kondisi wilayahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved