Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
OLAHRAGA ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda dapat membantu kebugaran fisik jemaah haji yang baru tiba di tanah air tetap terjaga. Ini usai mereka mengikuti rangkaian ibadah haji yang panjang.
"Usai mengikuti haji, kita bisa melakukan olahraga yang intensitas kekuatannya rendah. Misalnya dia bisa berjalan kaki atau melakukan bersepeda statik di rumah tanpa ada pembebanan yang tinggi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR, MARS, AIFO-K, Jakarta, Senin (1/7).
Menanggapi pulangnya ribuan jemaah haji ke Indonesia, Syarief menekankan pentingnya mereka secara bertahap melakukan olahraga ringan agar tubuh tidak mengalami kaget gerak. Maklum, jemaah lama duduk di dalam pesawat maupun usai melakukan kegiatan haji yang panjang.
Baca juga : Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Pada olahraga berjalan kaki, dia menyarankan jemaah melakukannya secara perlahan di tempat yang aman dan melingkar dibandingkan berbukit atau banyak turunan. Lokasi itu baik bagi penderita yang memiliki komorbid, seperti penyakit paru-paru atau penyakit jantung.
Bagi jemaah haji yang lebih senang melakukan olahraga di dalam rumah, mengayuh sepeda statis dapat dijadikan pilihan yang tepat. Ini karena olahraga itu tidak memerlukan banyak gerakan dan berpindah dalam satu waktu.
Syarief menyebut jenis olahraga lain yang dapat dilakukan di rumah alah aerobik dengan intensitas gerakan yang rendah sampai sedang untuk kelenturan semua sendi pada tubuh. Untuk olahraga lain seperti yoga dan zumba, Syarief menilai jemaah dapat melakukannya dengan catatan bagi penderita komorbid disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
"Tergantung pada komorbiditasnya, tergantung jenis komorbidnya. Kalau komorbidnya karena hipertensi ataupun diabetes harus disesuaikan dengan pola minum obatnya, aktivitasnya, apakah dia memang sudah stabil atau belum tergantung dari komorbid," kata dia.
Begitu pula dengan penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penderita hipertensi. "Bagaimanapun harus diukur dulu nadinya, dia harus belajar menghitung nadi, mengenali diri sendiri terhadap kemampuan intensitas fisiknya. Apabila nadinya sudah beranjak naik dia harus beristirahat sejenak. Jangan sampai lebih dari 120 dan (pemeriksaan) itu bisa dilakukan secara mandiri," kata Syarief. (Ant/Z-2)
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Nama fart walk memang lucu dan catchy, tapi intinya adalah jalan santai selama 10–15 menit setelah makan agar pencernaan berjalan lebih lancar.
Latihan 12-3-30 di treadmill menjadi tren populer di media sosial karena diklaim efektif menurunkan berat badan.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik harian, termasuk jalan kaki ringan, berperan penting dalam menurunkan risiko kanker hingga 26%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved