Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KAMPUS Universitas Tarumanagara (Untar) menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara 2nd Leadership Talks: Diskusi Kepemimpinan Perguruan Tinggi 2024, di Auditorium Kampus Untar,Jakarta, Selasa (24/6).
Forum kepemimpinan PTS ini merupakan hasil kolaborasi antara Untar dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti III) DKI Jakarta mengusung tema "Managing Reputation through Quality Education for Sustainability".
Forum yang dihadiri para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS ) di bawah naungan LLDikti III ini bertujuan membahas strategi pengelolaan reputasi melalui pendidikan berkualitas yang dapat berkontribusi pada keberlanjutan. Dalam sambutannya, Rektor Untar Agustinus Purna Irawan, menyampaikan terdapat masalah klasik yang dihadapi Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Diantaranya, meliputi pengelolaan PT untuk mencapai kinerja yang tinggi sehingga dapat mempertahankan jumlah mahasiswa untuk keberlanjutan. Ia berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi PT untuk mendiskusikan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca juga : Polemik UKT, Pengamat: Pendidikan Jangan Dikelola dengan Mekanisme Pasar
"Melalui Leadership Talks ini saya berharap kita dapat belajar banyak dan memperoleh inspirasi baru untuk peningkatan mutu di lembaga masing-masing," tandas Agustinus.
Kepala LLDikti III Toni Toharudin mengutarakan transformasi pendidikan saat ini menjadi strategi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Ia menegaskan Leadership Talks sangat penting bagi pimpinan PT untuk mengatasi tantangan dan permasalahan kompleks di era saat ini. Dialog kepemimpinan seperti ini menjadi refleksi bagi PT untuk segera mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi.
Baca juga : DPR Minta PTN Lebih Kreatif Cari Pendanaan Agar Tak Bebankan Mahasiswa
"Di era yang terus berkembang, PT perlu mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat," tegas Toni
Toni menambahkan, kolaborasi dalam Leadership Talks diharapkan dapat menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri yang menghasilkan pemimpin yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan terhadap tuntutan zaman saat ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Abdul Haris hadir sebagai pembicara kunci dengan judul "Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk Keberlanjutan".
Baca juga : Tak Penuhi Standar, Setiap Tahun 200-an PTS Dimerger
Guru Besar UI ini menyatakan reputasi adalah kunci keberhasilan suatu institusi.
“Reputasi yang baik menjadi sebuah indikasi yang memengaruhi pandangan pemangku kepentingan terkait kapabilitas suatu institusi,” tandasnya.
Haris menambahkan Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi diperlukan strong leadership maka kegiatan atau penguatan Leadership Talka ini penting diteruskan.Pimpinan PT disamping sebagai academic leader juga sebagai entrepreneur leader di dalam mengelola institusi.Dengan begitu
Baca juga : Jalur Mandiri: Panen Raya Perguruan Tinggi Negeri, El Nino Perguruan Tinggi Swasta
Pengelola institusi perguruan tinggi juga harus pandai, dalam pelaksanaan Tridharma yang menghasilkan sesuatu yang memiliki relevansi dan lulusan-lulusan yang berkiprah di dunia usaha menjadi bagian dari modal untuk terus menguatkan dan mendapatkan revenue atau tambahan.
Haris juga mengakui dan mengapresiasi keberadaan PTS sudah membantu pemerintah, akses dari 9,8 juta mahasiswa dari seluruh Indonesia, yang di kelola perguruan tinggi, sekitar 5 juta mahasiswa kontribusi dari PTS." Jadi PTS telah ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa," tukas Haris. .
Sementara, Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Ari Purbayanto yang menjadi narasumber dalam sesi diskusi menyoroti kesenjangan mutu pendidikan tinggi antar-PT di Indonesia yang masih sangat lebar.
Di era masyarakat 5.0 saat ini, pendidikan tinggi di Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat. Hal ini menjadi sangat penting dalam penjaminan mutu karena masyarakat 5.0 menekankan integrasi antara manusia dan teknologi untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi.
Senada dengan Dirjen Diktiristek, Kepala LLDikti III Toni Toharudin yang turut menjadi narasumber menambahkan bahwa kesenjangan mutu PT disebabkan oleh tingkat pemahaman, kesadaran, dan tanggung jawab Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang masih rendah.
Menyikapi hal ini, LLDikti III telah merancang strategi penguatan mutu melalui SPMI guna mendorong PTS untuk melakukan perbaikan pada penjaminan mutu dan mengurangi kesenjangan mutu dalam pendidikan tinggi.
Sesi diskusi ini dipimpin oleh Rektor Untar yang juga menjadi narasumber dengan membagikan praktik baik program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Untar.
Salah satu pimpinan yang hadir di acara, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia. Asep Saefuddin menyampaikan bahwa penjaminan mutu menjadi faktor penting dalam pengelolaan reputasi.
"Meskipun PT sudah unggul, tetap harus melakukan continuous improvement yang tidak dapat ditawar. Hal ini menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan PT," tambahnya. (Z-8)
Dengan sistem pembelajaran yang mengikuti standar dunia, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan yang relevan, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis
Universitas Esa Unggul Bekasi menawarkan 10 Fakultas Dan 38 Program Studi dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi di berbagai bidang.
Brian menambahkan keberadaan PTS sangat penting dalam mendongkrak Angka Partisipasi Kasar atau APK perguruan tinggi.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi menganaktirikan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri.
ASOSIASI Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BP PTSI) rekomendasikan pemerintah agar ikut serta mengembangkan perguruan tinggi swasta dari berbagai upaya.
LLDikti Wilayah III bersama Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Transformasi Kehumasan di Era Digital: Strategi dan Kolaborasi Masa Depan.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved