Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEBERADAAN kalangan Perguruan Tinggi Swasta ( PTS) dinilai amat penting dan strategis dalam menggenjot Sumber Daya Manusia ( SDM) Indonesia yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan,riset dan teknologi. Terkait itu Mendiktisaintek Prof Dr Brian Yuliarto berjanji akan mendorong kerjasama atau kolaborasi bagi kalangan PTS semisal kolaborasi dengan kalangan Perguruan Tinggi Negeri ( PTN) juga Dunia Usaha dan Dunia Industri ( Dudi).
"Kita ingin mendorong kolaborasi kalangan PTS misalnya keterbatasan teman teman di PTS untuk membeli peralatan laboratorium atau riset, itu harusnya bisa kita atasi dengan penggunaan bersama sama dengan teman teman di PTN," kata Brian Juliarto bincang santai Bukber Ngopi Bareng dan Iftar Bersama di Auditorium Lantai 2 Gedung D, Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), pada Jumat sore (7/3/2025).
Sekitar 45 perwakilan media bidang pendidikan juga Forum Wartawan Pendidikan ( Fortadik) hadir dalam kegiatan tersebut. Turut hadir Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Fauzan Adziman, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Ahmad Najib, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik dan Media Ezki Tri Rezeki Widianti, Kabiro Humas Kemendiktisaintek Manifes Zubayr dan jajaran pejabat di Kemdiktisaintek lainnya.
Sementara Wamendiktisaintek Prof Fauzan berhalangan hadir sedang dalam tugas lainnya. Brian alumni ITB yang juga lulusan Jepang mengutarakan pihaknya tengah membuat data base sistem informasi peralatan peralatan yang bisa digunakan bersama-sama.
"Sehingga riset juga lebih berputar lebih keras, lebih kencang, tidak hanya riset itu dilakukan minimal disusun oleh sendiri, tetapi bisa didukung oleh perusahaan swasta atau kalangan Dudi juga," cetus Brian seraya menambahkan dengan kolaborasi akan bisa berkembang maju kalangan PTS bersama PTN.
Dia mengakui adanya keterbatasan PTS dalam peralatan, sedangkan yang sudah ada di PTN bisa bersama digunakan, sehingga nanti produk produk riset itu lebih banyak bisa dihasilkan.
"Jadi kalangan PTS tidak perlu investasi alat mahal karena bisa berkolaborasi dengan PTN. Nah ini sekat sekat ini akan kita buka, termasuk juga dengan dunia industri," tukasnya.
Hemat dia beberapa kalangan industri memiliki peralatan canggih, kemudian komputasi, itu bisa dipakai, dan ini dapat di masukkan program meningkatkan lintas peralatan sehingga membuat menjadi terbuka ke seluruh pihak.
"Kolaborasi didorong, jadi cukuplah sekat sekat itu bidang administrasinya," tandasnya.
Brian menambahkan keberadaan PTS sangat penting dalam mendongkrak Angka Partisipasi Kasar atau APK perguruan tinggi. "Peran teman teman PTS sangat penting guna mendongkrak APK serta menghasilkan SDM dari perguruan tinggi dalam jumlah yang besar, 60%," ungkapnya.
Ia menukas masih banyak warga Indonesia yang belum menempuh kuliah karena itu tidak perlu pula terjadi rivalitas antara PTS dengan PTN . Hemat dia pihaknya melakukan penjaminan mutu kalangan PTS melalui akreditasi guna mencetak SDM berkualitas.
"Jadi akreditasi itu konteksnya bukan mengawasi, akreditasi justru menstimulus, memotivasi dan mendorong agar kampus kampus PTS naik terus kualitasnya," pungkas Brian.(H-2)
Tantangan dalam dunia pendidikan tinggi, sains dan teknologi semakin kompleks, sehingga diperlukan kebijakan yang progresif dan berorientasi pada masa depan.
Brian pun menggarisbawahi pentingnya penguatan industri pangan. Menurutnya, industri pangan harus dikuasai, agar indonesia semakin maju.
Kemdiktisaintek menyelenggarakan sosialisasi dan penyerahan Beasiswa KIP Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) Tahun 2025, Jumat (14/3).
Usahid berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia unggul.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Ada empat tujuan yang ingin dicapai Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yaitu membentuk masyarakat Indonesia menjadi sehat, cerdas, kuat baik fisik maupun mental, serta berakhlak mulia.
Unas merancang dan melaksanakan proses pembelajaran inovatif untuk melahirkan lulusan berkualitas, terampil dan kompeten, melalui kurikulum MBKM berbasis KKNI, SNPT, dan OBE.
Selain menjadi profesor atau guru besar pertama di Universitas BSI, Mochamad Wahyudi diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya guru besar lainnya di Universitas BSI.
Pencapaian ini menjadikan Sampoerna University masuk dalam dua besar universitas swasta dari 10 besar jajaran universitas terkemuka di Indonesia.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menyoroti biaya kuliah yang tinggi di perguruan tinggi negeri (PTN) dan menekankan pentingnya mandiri bagi PTN.
POLEMIK kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang ramai belakangan dinilai akibat salah kelola pendidikan tinggi negeri. Sistem pendidikan di Indonesia dikelola dengan mekanisme pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved