Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIDAK naik kelas atau tinggal kelas merupakan hal yang bisa membuat dunia anak seakan hancur dan menjadi momen sulit bagi orangtua. Perasaan sedih dan marah dapat timbul saat mengetahui anak tidak naik kelas. Namun, hal yang paling penting dilakukan adalah respons orangtua terhadap hal ini.
Sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui cara terbaik menyikapi anak yang tidak naik kelas agar tidak memperburuk keadaan anak. Selain alasan anak malas belajar, mungkin ada beberapa alasan lain yang mempengaruhi belajarnya. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara terbaik menyikapi anak yang tidak naik kelas. Apabila seorang anak tidak naik kelas, hendaknya orang tua bersikap sebagai berikut:
Tenangkan Diri dan Anak
Baca juga : Perpisahan Sekolah, Ini Tips Bagi Orangtua Atasi Kesedihan Anak
Reaksi pertama yang perlu dilakukan adalah menenangkan diri sendiri dan anak. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dan tidak boleh dijadikan beban emosional yang berat bagi anak. Bersikap tenang dan bersahabat dapat membantu menciptakan suasana yang positif untuk berbicara tentang apa yang terjadi.
Menggali Penyebab dan Pembelajaran
Cobalah untuk memahami penyebab anak tidak naik kelas. Apakah ada masalah dalam pemahaman materi, kurangnya usaha, atau masalah lainnya? Diskusikan hal ini dengan anak secara terbuka dan tanpa menyalahkan. Ini adalah kesempatan untuk belajar bersama dan mencari solusi.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Siapkan Ketahanan Fisik Anak untuk Kembali ke Sekolah
Menyediakan Dukungan Emosional
Anak mungkin merasa rendah diri atau frustasi dengan kegagalan mereka. Berikan dukungan emosional yang kuat dengan memberi mereka pengertian bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Berbicaralah tentang pengalaman Anda sendiri dalam menghadapi tantangan dan bagaimana Anda belajar darinya.
Selain itu, berilah kepercayaan pada anak. Sebagai orangtua, Anda harus benar-benar percaya jika anak masih memiliki harapan dan masa depan. Terus berikan dorongan yang positif agar anak mampu melewati semua masalah ini. Anak mungkin tidak bertindak seolah-olah percaya, tetapi dirinya pasti akan tetap mendengarkan.
Baca juga : Saat Anak Pertama Masuk Sekolah, Orangtua Dianjurkan untuk Dampingi
Mengatur Tujuan Bersama
Buatlah rencana bersama anak mengenai apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki prestasi mereka. Tetap realistis dalam menetapkan tujuan yang dapat dicapai, tetapi juga tantang mereka untuk berusaha lebih keras.
Tidak naik kelasnya anak bisa saja terjadi karena memang terkadang banyak anak-anak yang belum memahami cara belajar secara tepat, sehingga potensinya yang dimiliki belum dikeluarkan secara optimal. Oleh karena itu, Anda perlu mengatur tujuan bersama anak untuk memperbaiki cara belajar dan menunjang keberhasilannya secara akademis di sekolah.
Baca juga : Agar Anak Kembali Semangat Sekolah Usai Masa Libur
Selain cara bersikap, sebagai orangtua juga perlu memberikan motivasi untuk anak agar ingin belajar. Meskipun cara belajar bukan menjadi salah satu faktor kegagalan anak dalam kenaikan kelas, namun dengan memberikan motivasi pada anak untuk belajar juga dapat memberikan dampak positif bagi anak. Berikut ini adalah cara memberikan motivasi anak agar ingin belajar:
Membiasakan Anak untuk Giat Membaca
Cara memotivasi anak belajar yang pertama dan sederhana adalah dengan membiasakannya membaca secara aktif. Anda bisa memulainya dari diri sendiri dan menunjukkan kepada anak Anda, bahwa membaca itu menyenangkan.
Cari Tahu Tren Minat Anak
Cara mudah untuk memotivasi anak dalam belajar adalah dengan mengetahui tren minat anak Anda sendiri, baik dalam belajar maupun hal lain yang disukainya. Jika anak Anda suka belajar musik atau melukis, Anda bisa fokus mempelajari apa yang mereka sukai.
Komunikasi Dengan Anak
Komunikasi yang hangat dengan anak merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keinginan belajar anak. Kita tahu bahwa nilai dapat mempengaruhi kehidupan seorang anak di kemudian hari.
Namun, sebagai orangtua tidak perlu memarahinya karena dia malas atau belum berhasil memberikan prestasi. Hindari perilaku ini karena justru membuat anak patah semangat untuk belajar.
Anda dapat mengajaknya berbicara secara pribadi untuk mengetahui kesulitan apa yang dihadapi anak Anda. Jika anak Anda ingin menceritakan kesulitannya, sebagai orangtua, Anda bisa memberinya solusi. (Z-7)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Hasil survei baru menunjukkan banyak orangtua merasa stres saat menghadapi waktu makan anak-anak mereka.
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa tuntutan menjadi orangtua membuat mereka merasa kesepian.
Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orangtua harus menjadi contoh yang baik pada anak.
Yuks mengenal lebih dekat apa itu helicopter parenting dan dampaknya.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Tidak hanya siswa, sejumlah orangtua turut menjadi korban keracunan dalam acara kenaikan kelas
Guru adalah sosok yang berperan sangat penting dalam membentuk karakter, memberikan ilmu pengetahuan, serta menginspirasi kita untuk tumbuh menjadi individu yang lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved