Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0

Media Indonesia
10/6/2024 16:15
Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0
Prof. Dr. Iwa  Kuntadi, M.Pd(Dok UPI)

GURU Besar Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bidang Ilmu Kurikulum dan Pembelajaran Teknik Otomotif pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Prof. Dr. Iwa  Kuntadi, M.Pd menyampaikan pidato pengukuhan guru besar tentang Digitalisasi Kurikulum & Pembelajaran Teknik Otomotif untuk Menyiapkan Lulusan di Era Industri 4.0. Pengukuhan guru besar secara resmi dilakukan oleh Rektor UPI dikampus UPI pada Rabu (5/6/2024).  

Prof. Dr. Iwa  Kuntadi, M.Pd mengatakan, revolusi industri 4.0 atau disebut juga revolusi digital telah mendisrupsi banyak hal. Miliaran masyarakat dunia terhubung melalui jaringan digital yang dapat meningkatkan efisiensi organisasi secara dramatis. 

Perkembangan teknologi baru di era sekarang ini memadukan dunia fisik, digital, dan biologis, yang memengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, dan industri. "Fenomena ini mengubah karakteristik pekerjaan di semua sektor industri" kata Prof. Iwa Kuntadi.

Baca juga : Guru Besar UPI: Integrasikan Penerapan Competency Based Assessment di SMK di Kurikulum

Pasar tenaga kerja global mengalami disrupsi sebagai dampak dari revolusi digital, green transition, serta perubahan geopolitik dan sosial lainnya. Menurut Future of Jobs Report 2023 yang dirilis World Economic Forum (WEF), dalam 5 tahun mendatang, diprediksi terciptanya 69 juta pekerjaan baru dan menghilangnya 83 juta pekerjaan.  

Menurut Prof. Iwa Kuntadi, adopsi teknologi tingkat lanjut dan digitalisasi seperti big data, cloud computing, dan AI (artificial intelligence) menyebabkan gejolak pasar tenaga kerja yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja. 

Selain itu, skills yang perlu dimiliki pekerja pun akan terdisrupsi, dimana keterampilan kognitif (analytical thinking, creative thinking), efikasi diri, literasi teknologi menjadi yang teratas dalam daftar 10 skills utama bagi pekerja di tahun 2023. 

Baca juga : Pemanfaatan Teknologi Digital Jadi Solusi Menanggulangi Kebocoran Distribusi Air Bersih

Keterampilan kognitif menjadi yang teratas dalam daftar yang dianggap paling penting bagi pekerja pada tahun 2023. "Pemikiran analitis dianggap sebagai keterampilan inti oleh lebih banyak perusahaan daripada keterampilan lainnya," jelas Prof. Iwa Kuntadi. 

Pemikiran kreatif berada di urutan kedua, di atas tiga keterampilan efikasi diri – ketahanan, fleksibilitas, dan ketangkasan; motivasi dan kesadaran diri; dan rasa ingin tahu dan pembelajaran sepanjang hayat – agar pekerja mampu beradaptasi dengan tempat kerja yang terdisrupsi. 

Pemerintah berupaya merespons tantangan revolusi industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kebijakan revitalisasi pendidikan vokasional Indonesia yang mencakup sistem pembelajaran, satuan pendidikan, peserta didik, serta pendidik dan tenaga kependidikan. 

Baca juga : Inovasi Digital Berdampak bagi Penguatan Bisnis Pangan Perusahaan

Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi kurikulum dan pendidikan karakter, bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, kewirausahaan, penyelarasan, dan evaluasi. 

Satuan pendidikan meliputi unit sekolah baru dan ruang kelas baru,  ruang belajar lainnya, rehabilitasi ruang kelas,  asrama siswa dan guru, peralatan, dan manajemen dan kultur sekolah. Sementara itu, elemen peserta didik meliputi, pemberian beasiswa dan pengembangan bakat minat. Di sisi lain, elemen pendidik dan tenaga kependidikan meliputi, penyediaan, distribusi, kualifikasi, sertifikasi, pelatihan, karier dan kesejahteraan serta penghargaan dan perlindungan.

Penguatan empat elemen tersebut membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon era revolusi industri 4.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru yaitu literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia, yang diprediksi menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di era revolusi industri 4.0.  

Baca juga : OttoDigital-Primacom Perkuat Ekosistem Digital di Pesantren

Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (2019) telah menyusun inisiatif “Making Indonesia 4.0” untuk mengimplementasikan strategi dan peta jalan revolusi industri 4.0 (4IR) di Indonesia. Peta jalan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan. 

Peta jalan Making Indonesia 4.0 memberikan arah dan strategi yang jelas bagi pergerakan industri Indonesia di masa yang akan datang, termasuk di lima sektor yang menjadi fokus dan 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia. 

Kunci dalam kesuksesan implementasi program Making Indonesia 4.0 termasuk pada sektor otomotif adalah SDM (sumber daya manusia) industri. Oleh karena itu, skills (keterampilan) pekerja dan calon pekerja perlu disiapkan dengan baik. 

Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 yang bertema “Peningkatan SDM untuk Pertumbuhan Berkualitas”, ditetapkan 5 prioritas nasional, yaitu pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dan pemerataan wilayah, nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, air, energi, dan lingkungan hidup, dan stabilitas pertahanan dan keamanan. Pendidikan vokasional sebagai pencetak SDM, memiliki peran pada terwujudnya prioritas nasional tersebut khususnya prioritas pertama. 

Digitalisasi kurikulum dan pembelajaran adalah proses mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses belajar mengajar di kelas. Salah satu metode yang mengintegrasikan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih efektif adalah pembelajaran Lesson Study.  "Pembelajaran Lesson Study merupakan pendekatan kolaboratif dimana guru terlibat dalam perencanaan, pemantauan dan perbaikan pembelajaran. Dalam konteks digitalisasi, teknologi dapat menjadi alat yang dapat mendukung pembelajaran di kelas," jelas Prof. Iwa Kuntadi.

Dalam pembelajaran digital, guru dapat menggunakan platform atau perangkat lunak khusus untuk berkolaborasi dalam perencanaan dan pengembangan pembelajaran. Guru juga dapat merekam pelajaran dan membagikannya untuk dianalisis dan dievaluasi oleh kelompok guru lain. 

Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis data pembelajaran siswa, memungkinkan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara lebih efektif. Jika dipadukan dengan pendekatan Lesson Study, teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas.   

Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi digital menggunakan smartphone memungkinkan guru memiliki dokumentasi yang lebih detail dan fokus. Selain itu, ada manfaat lain rekaman tersebut dapat diputar ulang untuk melihat refleksi pembelajaran sesuai dengan RPP dan bisa juga didiskusikan lebih lanjut dalam konteks lesson study kolaboratif.

Penelitian lanjutan untuk menyempurnakan sistem observasi pembelajaran secara digital ini dengan judul penelitian an Android-Based E-Observation Application on Lesson Study Learning in Vocational High Schools. Penggunaan e-observation dalam Lesson Study diharapkan dapat menghasilkan evaluasi yang lebih efektif karena dapat ditampilkan berulang kali untuk menggali secara nyata apa yang terjadi selama proses pembelajaran. 

Temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran dalam Lesson Study merupakan prototipe dengan karakteristik unik dalam tiga langkah yaitu “plan, do, and see”. Ketiga proses tersebut terintegrasi artinya saling terkait erat satu sama lain. Aplikasi ini memberikan kontribusi yang lebih signifikan karena hasil pengamatan disimpan dengan cara yang terdokumentasi dengan baik dan tersedia dalam jangka panjang dibandingkan pengamatan manual.

Studi komparatif kompetensi digital mahasiswa pendidikan teknik otomotif menjadi landasan penting dalam desain pengembangan kurikulum pendidikan teknik otomotif yang berbasis pada kendaraan listrik (EV).  (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya