Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERHIMPUNAN Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) memberi sejumlah tips bagi jamaah agar terhindar dari dampak buruk serangan panas (heatstroke) selama mengikuti proses ibadah haji di Arab Saudi.
"Cuaca panas itu sangat berisiko. Pada kasus jamaah haji yang punya komorbid, misalnya hipertensi, sakit paru, dan kasus jantung, itu sangat berisiko. Bagaimanapun dengan cuaca panas yang sangat tinggi itu mudah sekali terjadinya dehidrasi dan kelelahan," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi Syarief Hasan Lutfie dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (7/6).
Syarief menuturkan serangan panas disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.
Baca juga : Penderita Diabetes, Ini yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Berangkat Haji
Selain cuaca yang amat panas, penyebab lainnya bisa jadi adalah dehidrasi, kelembaban yang rendah, dan imunitas yang menurun.
Kondisi tersebut dapat memicu jamaah mengalami kejadian fatal seperti hilang fokus, mengalami kebingungan, tersesat, mual, muntah, sakit kepala, hilang kesadaran, sampai meninggal dunia.
"Kemudian mudah sekali koordinat terganggu, mudah goyang atau jatuh. Itulah selain heatstroke dan kasus ini memperberat lansia yang dibawa jaamah kita pada kondisi yang lebih berbahaya," katanya.
Baca juga : Hindari Heatstroke, Jemaah Haji Disarankan Banyak Minum Air Putih
Maka dari itu, ia menyarankan agar para jamaah rajin mengonsumsi air putih agar kelembapan tubuh tetap terjaga. Pastikan meminum air putih rutin dalam takaran sedikit demi sedikit.
"Paling tidak itu 8.000 cc setara lima botol besar, bukan hanya 2.000 cc lagi. Kalau bisa diminum setiap saat, minum bagi orang yang tidak mempunyai gangguan ginjal, tapi kalau ada pantangan bagi orang yang mengalami penyakit ginjal misalnya, jadi tidak boleh minum terlalu banyak," kata dia.
Dalam kesempatan itu, selain pola minum untuk mencegah serangan panas, para jamaah juga diminta untuk memperhatikan kebersihan dirinya agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjauhi kerumunan.
Baca juga : Ini Daftar Obat yang Disarankan Dibawa Jemaah Haji
Kemudian mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya akan vitamin dan mineral. Tujuannya agar stamina tetap bugar dan asupan gizi tetap terpenuhi walaupun berkegiatan di bawah sinar matahari.
Selain itu karena toilet yang sering kali mengalami antrean panjang, Syarief menyarankan supaya jamaah mencari waktu yang tepat untuk buang air agar tidak ikut berdesakan mengantre masuk kamar mandi dan menjaga kebersihan diri.
Caranya, jamaah dapat mengatur ulang pola buang airnya dari yang semula misalnya rutin dilakukan pada pagi hari, digeser menjadi malam hari.
"Toilet training itu harus diubah, misal biasa pagi, kita bisa geser ke tengah malam agar habit-nya jadi lebih baik. Jangan lupa untuk makan makanan yang sehat dan jangan makan makanan yang berminyak yang kurang serat," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Hal lain yang dapat dilakukan jemaah untuk menghindari sengatan panas adalah memakai tabir surya.
Pada kelompok rentan, cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas.
THAILAND sedang dilanda gelombang panas ekstrem dengan suhu melonjak hingga mencapai rekor tertinggi di beberapa daerah, mencapai 40 derajat celsius.
Hingga hari kedua prosesi ibadah haji di Mina, tercatat 189 jemaah dalam observasi ataupun perawatan Pos Kesehatan (Poskes) Mina.
Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuh. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved