Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Awasi Minum Obat Penderita TB, PPTI Denpasar Luncurkan Aplikasi Senter

Ruta Suryana
31/5/2024 17:34
Awasi Minum Obat Penderita TB, PPTI Denpasar Luncurkan Aplikasi Senter
Peluncuran aplikasi 'SENTER' oleh PPTI Kota Denpasar(MI/RUTA SUNARYA)

GUNA mengawasi penderita tuberculosis (TB) dalam meminum obat sesuai aturan, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpsar bekerja sama dengan Universitas Bali Internasional (UNBI) meluncurkan aplikasi Senter (Sehat Tanpa Tuberculosis) di Denpasar, Jumat (31/5).

Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar, I Made Sudhana Satrigraha menyampaikan dengan adanya aplikasi yang dibuat oleh UNBI diharapkan para penderita tidak ada lagi sampai telat bahkan sampai kelupaan untuk minum obat. Dalam aplikasi ini terdapat pengingat melalui bentuk suara gamelan bagi penderita TB untuk minum obat sehingga pengawas minum obat dalam hal ini keluarga terdekat semakin dipermudah.

"Intinya aplikasi ini untuk mempermudah para penderita agar selalu ingat untuk minum obat,' ujarnya.

Baca juga : Pasien Sembuh Lebih Cepat, Hanya 6 Bulan Pengobatan TBC-RO dengan BPaL/M

Sementara itu Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, IGN Wibawa menambahkan, belakangan ini kasus tuberkolosis (TB) di Kota Denpasar mengalami peningkatkan. Yakni dari sebanyak 1.416 kasus pada 2022 meningkat menjadi 1.858 kasus pada 2023.

Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri. "Saat ini kami pantau selain penderita TB di keluarga, keluarga yang tidak kena TB juga memeriksakan diri, sehingga diketahui lebih dini bila kena TB," ujarnya.

Dari jumlah penderita tersebut, diketahui tidak semua penderita TB minum obat sesuai dengan jadwal yang telah diberikan dari tim kesehatan. Bahkan ada yang berhenti total setelah minum obat beberpa hari saja. Hal ini akan berdampak buruk terhadap penderita itu sendiri karena akan menjadi resistensi. Sedangkan dampak lain virus TB akan tetap bisa ditularkan kepada orang lain karena belum tuntasnya pengobatan.

Baca juga : Terobosan Baru dalam Perang Melawan Tuberkulosis Resisten Obat di Asia-Pasifik

"Dengan adanya aplikasi dari Ubi ini, minimal kami dapat memantau pengobatan para pasien," ujarnya.

Sementara itu Ketua Tim Aplikasi UNBI, I Gusti Agung Ayu Satwikha Dewi menyampaikan, pembuatan aplikasi ini didasari saat ini semua komunikasi telah melalui digital. Sehingga ada keinginan untuk membuat aplikasi bagi penderita TB mengingat poses pengobatannya cukup lama yaitu enam bulan.

Untuk itu, pihaknya mencoba membantu Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan terutama PPTI Cabang Kota Denpasar dengan membuat aplikasi Senter yang kegunaannya untuk memantau pengobatan para penderita TB. "Aplikasinya ini fungsinya untuk selalu mengingatkan penderita TB untuk tidak lupa untuk meminum obat," ujarnya.

Aplikasi yang diinstall melalui android ini sebagai pengingat bagi pasien untuk selalu minum obat tepat waktu juga berisikan informasi
pasien, riwayat pasien sehingga mempermudah petugas PPTI mengawasi penderita TB yang sedang dalam proses pengobatan.

"Aplikasi ini merupakan pertama kali kami buat untuk membantu penderita TB dalam proses pengobatan. Kami harapkan dapat membantu para penderita TB melakukan pengobatan dengan tepat waktu," harapnya. H-2

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya