Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KONGRES Intercolor 2024 di Bali akan menentukan tren warna dunia untuk dua tahun ke depan. Keputusan warna yang dipilih akan dipakai sebagai inspirasi oleh industri fesyen, kecantikan, interior, tekstil, otomotif pada produk terbaru.
“Ada 13 negara yang hadir dari 17 negara anggota Intercolor yang akan menentukan warna tren dunia untuk dua tahun ke depan,” kata Presiden Intercolor Marie Louise saat jumpa pers di Ubud, Gianyar, Provinsi Bali, dikutip Kamis (30/5).
Menurut Louise, ini merupakan pertama kali Intercolor melakukan kongres di Indonesia, dan memilih Bali, sejak berdiri pada 1963. Intercolor didirikan atas inisiatif tiga negara yakni Prancis, Swiss, dan Jepang.
Baca juga : Minat Terhadap Produk Indonesia di Fashion Week Kian Meningkat
“Keputusan kami soal warna tren dunia dalam dua tahun ke depan akan sangat ditunggu oleh berbagai industri untuk menentukan warna produk mereka yang terbaru,” tambah Louise.
Dua tahun lalu, Intercolor memutuskan tren warna dunia adalah peach.
Indonesia di ajang Intercolor Congress diwakili Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) sejak 2018.
Baca juga : Produk UMKM Fesyen dan Kecantikan Indonesia Bisa Mendunia
“Martha Tilaar mewakili Indonesia dalam Intercolor sebagai anggota ke-17,” kata Martha Tilaar.
Dulu, tren warna Indonesia itu mengikuti Belanda sebagai negara penjajah. Sedangkan kulit warga bangsa Indonesia dan cuaca berbeda dengan Belanda dan Eropa.
"Dengan Indonesia jadi anggota Intercolor, kita bisa ikut menentukan tren warna sendiri dan ikut terlibat dalam pembahasan tren warna dunia melalui Intercolor Congress,” ungkap Marta Tilaar.
Baca juga : Andien Jadikan Fesyen sebagai Media untuk Ekspresikan Perasaan
Bergabungnya Indonesia ke organisasi Intercolor memiliki dampak positif bagi perkembangan industry kosmetik Indonesia.
“Melalui MTIC, energi Indonesia dituangkan ke dalam bentuk warna warni yang akan diusulkan ke kongres Intercolor,” ujar CEO Martha Tilaar Group, Kilala.
“Di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Kongres Intercolor untuk membahas warna musim semi (spring) dan musim panas (Summer) tahun 2026,” tambah Kilala. (Ant/Z-1)
Japandi mengadopsi kesederhanaan khas Jepang yang menekankan ketenangan dan keseimbangan, berpadu dengan fungsionalitas dan kehangatan gaya Skandinavia.
Google Year in Search 2024 telah mengungkapkan tren pencarian yang mencerminkan rasa ingin tahu masyarakat Indonesia terhadap isu-isu terkini.
Tren pencarian olahraga di Indonesia semakin menggambarkan tingginya minat masyarakat terhadap berbagai cabang olahraga, dari yang telah lama populer hingga yang sedang naik daun.
Masa-masa ketika orang-orang mendorong diri terlalu keras, bahkan hingga ke titik ekstrem, telah digantikan oleh pandangan yang lebih berkelanjutan dalam berolahraga.
Konsumen menginginkan ruang yang mencerminkan identitas mereka, baik melalui penggunaan warna berani, elemen natural, maupun perpaduan keduanya.
Di masa kini, kalangan ekonomi menengah ke atas sudah enggan menghabiskan waktu untuk memilih furnitur yang beragam warna.
Koleksi perdana Seamilier yang diperkenalkan di ajang KKI terinspirasi dari keunikan pesisir Belitung dan sejarah kapal karam legendaris yang tenggelam di perairan Batu Itam.
Taqeeya merupakan pionir busana muslimah premium dengan dedikasinya selama 18 tahun serta meraih predikat The Best Abaya Brand pada ajang Istanbul Halal Expo 2024.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
SEBAGAI kiblat mode dan pintu gerbang budaya global, Paris menjadi daya tarik sendiri bagi warga dunia. Paris dinilai sangat potensial untuk memperkuat eksistensi fashion Indonesia.
JF3 Fashion Festival menjalin kerja sama dengan Busan Textile & Fashion Industries Association, Korea Selatan.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved