Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANDI secara rutin akan membuat tubuh tetap segar. Sebaliknya, apa yang akan terjadi pada tubuh orang yang jarang mandi?
Aktivitas mandi dapat membersihkan tubuh dari kuman, bakteri, debu, keringat, dan minyak yang menumpuk di kulit sepanjang hari. Mandi juga menjadi salah satu aktivitas bersantai ketika lelah beraktivitas.
Namun, banyak orang yang malas mandi karena berbagai alasan. Bahkan, orang tersebut mungkin bisa tidak mandi berhari-hari. Kenyataannya, jarang mandi tidak hanya menimbulkan bau badan, tapi juga berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca juga : Ini Kandungan Terbaik untuk Perawatan Kulit Anda
Infeksi dapat terjadi ketika kulit tidak mampu mencegah atau melawan bakteri dan jamur berbahaya. Pasalnya, jika tidak dilakukan perawatan yang tepat dengan mandi, terdapat risiko seperti terjadinya infeksi jamur.
Infeksi jamur dapat berupa kurap atau staphylococcus. Oleh karena itu, mandi setelah bersentuhan pada permukaan tersebut akan membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah tubuh dari berbagai infeksi.
Keringat yang keluar dari tubuh pada dasarnya tidak berbau. Namun jika bercampur dengan bakteri yang biasa berada di kulit, bisa jadi menimbulkan bau badan.
Baca juga : Ini Penyakit Kulit yang Berpotensi Timbul Saat Musim Hujan
Ada dua jenis kelenjar keringat yang menghasilkan aroma berbeda, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Kelenjar ekrin terletak di seluruh tubuh dan terbuka langsung ke permukaan kulit, sedangkan kelenjar apokrin terletak di dekat folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat dan membantu menurunkan suhu tubuh. Sebaliknya, saat seseorang stres, kelenjar apokrin mengeluarkan cairan berbeda. Jika keduanya bercampur dengan bakteri di kulit, maka bau badan bisa timbul.
Tidak mandi tidak hanya dapat menyebabkan masalah kulit baru, tetapi juga dapat memperburuk kondisi yang sudah ada seperti dermatitis atopik, yang biasa disebut eksim.
Eksim menyebabkan kemerahan dan gatal pada kulit, yang dapat merusak pelindung kulit dan menyebabkan peradangan lebih lanjut. Pembersihan rutin dapat membantu mencegah beberapa komplikasi ini dengan mengembalikan kelembapan kulit melalui mandi. (Z-1)
Mandi bukan hanya soal kesegaran, tapi penting untuk kesehatan fisik, sosial, dan emosional. Idealnya, mandi dilakukan dua kali sehari, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Jarang mandi dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan dan kebersihan tubuh.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Tjandra Yoga menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh para jemaah dan petugas kesehatan.
Ilmuwan dari Universitas Tulane mengembangkan metode baru berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi resistansi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit mematikan.
Infeksi kulit perlu segera dilakukan lebih lanjut, karena bisa jadi infeksi jamur semakin meluas dari sela-sela jari dapat menyebar ke area kulit lain sehingga rasa gatal semakin parah.
Banjir tidak hanya menimbulkan masalah pada saat bencana itu terjadi saja. Setelahnya, ada persoalan yang juga harus diwaspadai, yaitu munculnya penyakit-penyakit tertentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved