Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DALAM upaya menjaga kesehatan anak-anak, perhatian terhadap pola makan mereka memegang peranan yang sangat penting. Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Subsp. G.H., memberikan sorotan mendalam tentang betapa pentingnya pemilihan makanan yang tepat dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan anak-anak.
Menurut Frieda, asupan protein merupakan faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pola makan anak-anak. Selain berperan sebagai bahan bangunan bagi tubuh, protein juga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko peradangan pada tubuh. Oleh karena itu, makanan yang kaya protein, seperti makanan yang dipersiapkan dengan baik, seharusnya menjadi bagian penting dari diet anak-anak.
Namun,dirinya juga menekankan pentingnya menghindari makanan yang terlalu digoreng atau mengandung lemak trans yang tidak sehat.
Baca juga : Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik
Konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh anak-anak, sehingga pemilihan makanan dengan cermat menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, mengurangi konsumsi minyak berlebihan, terutama minyak yang mengandung lemak trans, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat, juga merupakan langkah yang bijak.
"Dalam konteks gangguan pencernaan pada anak-anak, penting bagi orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda seperti penolakan terhadap makanan, kesulitan buang air besar secara teratur, kesulitan naik berat badan, atau seringnya muncul sakit tiba-tiba," jelasnya.
"Mengamati pola makan anak-anak merupakan tantangan bagi orangtua, namun sangat penting untuk dilakukan secara teratur. Jika ada kekhawatiran atau tanda-tanda yang mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat," tambahnya.
Baca juga : Sarapan tidak Boleh Hanya Asal Kenyang
Tanda Gangguan Pencernaan pada Anak-anak
1. Penolakan terhadap makanan.
2. Kesulitan buang air besar secara teratur.
3. Kesulitan naik berat badan.
4. Seringnya muncul sakit tiba-tiba.
Selain pola makan yang sehat, olahraga juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Berikut adalah rekomendasi olahraga yang tepat untuk anak-anak beserta usianya:
1. Berlari dan Bermain Aktif (Usia 3-5 tahun)
Bermain lari-larian, bermain bola, atau bermain di taman bermain dapat membantu meningkatkan daya tahan fisik dan koordinasi motorik anak-anak usia ini.
Baca juga : Memperkenalkan Variasi Makanan Sehat Sejak Anak Kecil Bermanfaat Seumur Hidup
2. Bersepeda (Usia 6-12 tahun)
Bersepeda adalah olahraga yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak usia sekolah. Selain membakar kalori, bersepeda juga melatih keseimbangan dan kekuatan otot.
3. Renang (Usia 6 tahun ke atas)
Renang adalah olahraga yang sangat baik untuk pengembangan fisik anak-anak. Selain itu, renang juga membantu meningkatkan keterampilan bernafas dan keseimbangan tubuh.
Dengan memahami pentingnya pola makan yang sehat, memperhatikan tanda-tanda gangguan pencernaan, dan mendorong anak-anak untuk aktif berolahraga sesuai dengan usia mereka, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan kita tumbuh dengan kesehatan yang optimal dan berpotensi untuk menjadi individu yang tangguh dan produktif. (P-5)
Pemerintah Louisiana gugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) yang digagas Badan Pangan Nasional diklaim telah meningkatkan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved