Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM upaya menjaga kesehatan anak-anak, perhatian terhadap pola makan mereka memegang peranan yang sangat penting. Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Subsp. G.H., memberikan sorotan mendalam tentang betapa pentingnya pemilihan makanan yang tepat dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan anak-anak.
Menurut Frieda, asupan protein merupakan faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pola makan anak-anak. Selain berperan sebagai bahan bangunan bagi tubuh, protein juga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko peradangan pada tubuh. Oleh karena itu, makanan yang kaya protein, seperti makanan yang dipersiapkan dengan baik, seharusnya menjadi bagian penting dari diet anak-anak.
Namun,dirinya juga menekankan pentingnya menghindari makanan yang terlalu digoreng atau mengandung lemak trans yang tidak sehat.
Baca juga : Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik
Konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh anak-anak, sehingga pemilihan makanan dengan cermat menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, mengurangi konsumsi minyak berlebihan, terutama minyak yang mengandung lemak trans, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat, juga merupakan langkah yang bijak.
"Dalam konteks gangguan pencernaan pada anak-anak, penting bagi orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda seperti penolakan terhadap makanan, kesulitan buang air besar secara teratur, kesulitan naik berat badan, atau seringnya muncul sakit tiba-tiba," jelasnya.
"Mengamati pola makan anak-anak merupakan tantangan bagi orangtua, namun sangat penting untuk dilakukan secara teratur. Jika ada kekhawatiran atau tanda-tanda yang mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat," tambahnya.
Baca juga : Sarapan tidak Boleh Hanya Asal Kenyang
Tanda Gangguan Pencernaan pada Anak-anak
1. Penolakan terhadap makanan.
2. Kesulitan buang air besar secara teratur.
3. Kesulitan naik berat badan.
4. Seringnya muncul sakit tiba-tiba.
Selain pola makan yang sehat, olahraga juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Berikut adalah rekomendasi olahraga yang tepat untuk anak-anak beserta usianya:
1. Berlari dan Bermain Aktif (Usia 3-5 tahun)
Bermain lari-larian, bermain bola, atau bermain di taman bermain dapat membantu meningkatkan daya tahan fisik dan koordinasi motorik anak-anak usia ini.
Baca juga : Memperkenalkan Variasi Makanan Sehat Sejak Anak Kecil Bermanfaat Seumur Hidup
2. Bersepeda (Usia 6-12 tahun)
Bersepeda adalah olahraga yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak usia sekolah. Selain membakar kalori, bersepeda juga melatih keseimbangan dan kekuatan otot.
3. Renang (Usia 6 tahun ke atas)
Renang adalah olahraga yang sangat baik untuk pengembangan fisik anak-anak. Selain itu, renang juga membantu meningkatkan keterampilan bernafas dan keseimbangan tubuh.
Dengan memahami pentingnya pola makan yang sehat, memperhatikan tanda-tanda gangguan pencernaan, dan mendorong anak-anak untuk aktif berolahraga sesuai dengan usia mereka, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan kita tumbuh dengan kesehatan yang optimal dan berpotensi untuk menjadi individu yang tangguh dan produktif. (P-5)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved