Jumat 03 Maret 2023, 08:30 WIB

Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik

Freepik
Ilustrasi

 

DOKTER Gizi Prof Nurpudji Astuti Taslim mengingatkan bahwa pola asuh orangtua dalam memberi makan anak bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah anak mengalami sindrom metabolik.

"Sejak kecil sebenarnya peranan pola asuh orangtua itu sangat penting. Karena anak-anak kecil 3 tahun ke bawah, makanan yang disediakan tergantung dari orangtua. Dia passive consumer. Apa yang kita berikan itu pasti akan menjadi kebiasaan makannya," ungkap Pudji, Kamis (2/3).

Ia mengatakan salah satu kebiasaan orangtua yang bisa dikurangi adalah dengan memberikan makanan cepat saji yang rentan penyakit dan tidak bergizi kepada anak.

Baca juga: Diet Mediterania Diklaim Sesuai untuk Orang Indonesia

"Kita juga menjaga agar anak-anak ini tidak terpapar oleh fast food. Kita sekarang ini banyak lihat orang tua bawa anaknya ke mal lalu dikasih makan fast food, makan goreng-gorengan. Itu sama sekali tidak sehat," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Pudji juga mengimbau orangtua untuk mulai mengenalkan anak pada makanan yang sehat dan seimbang sejak dini. Selain itu, orangtua juga perlu memahami bahwa anak yang gemuk bukan berarti memiliki gizi yang baik.

"Anak yang gemuk itu bukannya bagus. Anak yang sehat itu bukan yang gemuk. Anak yang sehat itu sesuai dengan umurnya. Jadi sekarang ini anak gemuk itu bukan pada keluarga yang kaya saja yang didapati, tapi juga keluarga miskin banyak sekali oleh karena pola makan," tutur Pudji.

Ia memastikan pola makan yang salah dapat menyebabkan anak mengalami obesitas dan mengalami masalah berat badan, yang ke depannya berpotensi melahirkan penyakit jantung, stroke, maupun diabetes.

"Jadi, kalau banyak karbonya, artinya untuk mengalami obesitas itu besar. Akhirnya kalau sudah terjadi semacam itu, terjadi penumpukan lemak, akhirnya akan terjadi dislipidemi, nanti arahnya akan ke hipertensi. Bisa juga kena jantung," katanya.

Lebih lanjut, Pudji juga menjelaskan bahwa sindrom metabolik sendiri memiliki beberapa gejala. Oleh sebab itu, Pudji menganjurkan orangtua untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

"Sindrom metabolikitu ada beberapa gejala. Ada hiperkolesterolnya, ada hiperdislipideminya, ada hipertensinya. Jadi harus diperiksa anaknya, pemeriksaan darah. Terus kita lihat dia termasuk di mana. Jadi ini tidak bisa hanya kita katakan, 'Eh kamu gemuk. Kita kasih ini ya'. Enggak seperti itu," pungkasnya. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Dok.AFP/Platt

Diabetes Anak Perlu Dapat Perhatian Khusus Masyarakat

👤Despian Nurhidayat 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:50 WIB
Diabetes tipe 1 merupakan yang paling banyak diderita oleh anak. Di tahun 2022 saja diketahui terdapat 1,5 juta anak menderita...
MI/Dwi Apriani.

Lirik dan Not Lagu Ibu Kita Kartini

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:13 WIB
Lagu Ibu Kita Kartini ialah salah satu lagu wajib nasional Indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf...
Antara/Raisan Al Farisi.

Konferensi Asia Afrika (KAA) 18 April: Sejarah, Tujuan, Hasil Sidang

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Selasa 28 Maret 2023, 16:55 WIB
Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara Asia dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya