Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Cut Hafiah menilai diet mediteranian menjadi jenis diet yang paling sesuai dengan kebiasaan atau gaya hidup orang Indonesia.
Menurut dia, jenis diet ini cenderung lebih sehat dan seimbang sebab tetap mengutamakan makro nutrien, mikro nutrien, karbohidrat, lemak, hingga protein.
"Enggak menghilangkan karbo full, enggak. Jadi, tetap seimbang, disesuaikan sama kebiasaannya. Itu yang paling sesuai sama orang Asia, dan Amerika bahkan," kata Cut saat jumpa media, Rabu (1/3).
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung Koroner Dengan Menjalani Pola Hidup Sehat
Di antara diet mediteranian, diet mayo, diet keto, dan diet intermittent fasting, Cut mengatakan diet mayo memiliki keunggulan paling cepat menurunkan berat badan.
Akan tetapi, diet mayo juga cenderung cepat mengalami peningkatan berat badan (bounce back) apabila tidak disiplin menjalankannya.
Sementara diet keto dapat menurunkan berat badan dengan durasi tidak secepat diet mayo, akan tetapi memiliki efek jangka panjang penumpukan massa lemak yang tidak sejalan dengan berat badan yang dimiliki.
"Karena kita intervensinya, diet ketogeniknya di Indonesia itu (cenderung) dengan menggunakan lemak yang jenuh. Sedangkan aslinya (yang betul) itu menggunakan lemak tidak jenuh," kata Cut.
Mirip seperti diet keto, penurunan berat badan pada diet intermittent fasting juga cenderung tidak secepat diet mayo. Namun, jenis diet ini dapat berefek terutama bagi yang memiliki riwayat GERD.
Menurut Cut, bounce back pada diet intermittent fasting juga cenderung tinggi.
Cut menegaskan diet bukan semata-mata tentang keberhasilan yang ditunjukkan pada perhitungan angka. Yang lebih penting bagaimana seseorang menjaga pola makan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan.
Terlepas dari hal tersebut, dia juga mengingatkan bahwa program diet sejatinya harus berdasarkan pada kondisi masing-masing individu dan tidak bisa disamaratakan untuk seluruh orang. Hal itu mengingat berat badan, tinggi badan, hingga aktivitas fisik setiap orang berbeda-beda.
"Base-nya diet itu kita menganalisa asupan. Jadi bukannya, 'Saya kasih (menu) makan pagi siang malam, kayak gini, ikutin, ya'. Enggak. Malah saya (sebagai ahli gizi) yang mengikuti (pasien), kayak gimana makannya biasanya? Nanti kita perbaiki," pungkas Cut. (Ant/OL-1)
Diet tidak selalu berarti mengurangi makan, tapi lebih kepada mengatur jenis, jumlah, dan waktu konsumsi makanan dan minuman.
Makanan ini umumnya tinggi serat, air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak dan gula, sehingga cocok untuk diet sehat dan menurunkan berat badan.
Salad buah biasanya disajikan dalam keadaan dingin dan cocok sebagai cemilan, makanan penutup, atau menu diet.
Memahami perbedaan dan hubungan keduanya sangat diperlukan agar pola hidup sehat dapat tercapai dengan tepat dan seimbang, sehingga kualitas hidup meningkat dan risiko
Tujuan diet bisa bermacam-macam, seperti menurunkan berat badan, menambah berat badan, menjaga kesehatan, dan mengelola kondisi medis tertentu seperti diabetes, kolesterol, darah tinggi.
Diet yang baik bukan soal cepat kurus, tapi soal konsistensi dan gaya hidup yang sehat.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Dada ayam tanpa kulit menjadi pilihan protein yang lebih sehat. Brokoli dan ubi jalar adalah sayuran yang cenderung rendah kalium dibandingkan sayuran lain.
Ingin ginjal tetap sehat? Konsumsi apel, putih telur, dan ikan salmon yang kaya serat, protein, dan omega-3 untuk melindungi ginjal dari kerusakan.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved