Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SOLDEXTAM adalah obat yang sangat efektif dalam pengobatan sejumlah penyakit yang disebabkan peradangan dan alergi.
Lalu apa saja kegunaan dan aturan pakai obat ini? Simak penjelasannya.
Soldextam adalah kapsul yang diproduksi Solas Langgeng Sejahtera di Indonesia. Obat ini mengandung bahan aktif dexamethasone 0,5 mg dan dexchlorpheniramine maleate 2 mg.
Baca juga : Anda Punya Alergi? Perhatikan Obat yang akan Anda Konsumsi
Dexamethasone merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi seperti radang sendi, kelainan darah/hormon, reaksi alergi, kelainan kulit, gangguan mata, gangguan pernafasan, gangguan usus, kanker, dan gangguan sistem imun.
Sedangkan dexchlorpheniramine maleate merupakan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan influenza. Gejala alergi yang paling umum antara lain ruam kulit, mata berair, gatal, batuk, pilek, dan bersin.
Soldextam digunakan untuk mengobati alergi dalam kondisi Hay fever (rhinitis) parah, asma bronkial kronis, rinitis alergi, dermatitis kontak dan atopik, reaksi kulit terkait obat, serum sickness, konjungtivitis alergi dan keratitis.
Baca juga : Claritin, Alternatif Pengobatan Alergi Secara Mandiri
Soldextam harus digunakan sesuai petunjuk dokter, karena termasuk salah satu golongan obat keras. Ini beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini.
Dosis yang dianjurkan dan aturan umum penggunaan kapsul Soldextam adalah sebagai berikut:
Penting untuk menyimpan obat Soldextam di tempat sejuk dan kering, serta terhindari dari sinar matahari langsung.
Baca juga : Yuk, Kenali Orphen, Bagaimana Efek Samping dan Petunjuk Pemakaiannya?
Soldextam dapat menimbulkan banyak efek samping, sehingga penggunaan obat ini sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter.
Berbagai efek samping yang terjadi akibat mengonsumsi Soldextam, meliputi retensi garam dan cairan, gangguan saluran cerna, nafsu makan meningkat, proses pertumbuhan terhambat, amenore, kelemahan otot, penglihatan kabur, mulut kering, kantuk ringan, osteonekrosis aseptik, bahkan hiperhidrosis.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa efek samping di atas setelah mengonsumsi Soldextam, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Z-3)
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah mulai 8 Zulhijah atau 4 Juni pagi. Jadwal keberangkatan akan diatur oleh pihak syarikah atau perusahaan pelayanan haji.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Sosok PMO biasanya berasal dari keluarga serumah, tetangga atau kerabat terdekat dari pasien tuberkulosis.
Pasien TB yang tidak tuntas berobat harus diperiksakan juga Mycobacterium tuberculosis paru dan resistensi OAT melalui pemeriksaan TCM, serta dilakukan pemeriksaan foto toraks
Ubi jalar oranye kaya akan beta karoten, serat, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Temukan 5 manfaat utamanya di sini.
Berendam di hot tub mampu meningkatkan suhu inti tubuh lebih efektif dibandingkan duduk di sauna.
Berolahraga pagi hari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Simak 13 manfaatnya berikut.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved