Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEJADIAN tindak pidana perdagangan orang (TPPO) semakin masif dan memiliki banyak modus-modus baru. Direktur Migran Care Wahyu Susilo mengungkapkan, hal yang paling mengkhawatirkan saat ini ialah anak-anak muda yang menjadi sasaran dari TPPO.
“Orang-orang muda jadi sasaran perdagangan orang dan sektor mereka bukan sektor tradisional, tapi sektor digital yang menjadi iming-iming mereka untuk kerja di luar negeri,” kata Wahyu dalam acara diskusi Denpasar 12, Rabu (22/5).
Menurut dia, berbagai modus TPPO baru yang melibatkan anak muda sudah terendus sejak pandemi dan di masa pascapandemi. Banyak anak-anak muda yang ada dalam kondisi ‘lapar kerja’ sehingga mereka dimanfaatkan oleh sindikat TPPO.
Baca juga : 155 WNI jadi Korban TPPO di Filipina, Libatkan Oknum Polisi
“Jadi mereka diiming-imingi kerja, tapi mereka banyak dipekerjakan di sektor digital yang ternyata kejahatan seperti scamming online dan judi online,” ucap Wahyu.
Temuan tersebut, jauh berbeda dari TPPO yang sejauh ini dikenal, yakni dari sektor pekerja rumah tangga, perkebunan dan maritim. Selain itu, dulu TPPO lebih banyak menyasar perempuan dengan kelas ekonomi miskin.
“Dan anak-anak muda yang terjebak TPPO ini adalah sarjana, berpendidikan tinggi, dari perkotaan dan dari keluarga kelas menengah. Ini mengkhawatirkan,” ucap dia.
Baca juga : Kronologi Remaja 14 Tahun Dibuang di Tol Priok dari Padang, Diduga Korban TPPO
Adapun, Wahyu menyatakan, negara yang banyak menjadi tujuan TPPO ialah Laos, Myanmar dan Kamboja, di mana negara tersebut merupakan negara yang lemah undang-undang dan penegakan hukumnya, serta akan sangat sulit bagi korban untuk mendapatkan keadilan.
Karenanya, Wahyu menyatakan, perlu upaya yang lebih kuat terkait dengan penanganan TPPO. Terlebih saat korbannya ialah anak muda, maka hal tersebut akan sangat mengancam masa depan mereka dan juga negara.
(Z-9)
Tangkal kejahatan transnasional sejak dini di pintu gerbang negara. Perlu kolaborasi dalam pengawasan orang asing. Ditjen Imigrasi memanfaatkan teknologi guna meningkatkan mutu pelayanan.
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
WARGA Kabupaten Brebes, Carmadi, mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di kantornya pada Jumat (20/6). Sebab, ia menjadi salah satu dari 83 orang korban sindikat TPPO
Jejaring TPPO dalam dunia pekerjaan memang sangat kompleks, baik di negara asal maupun di negara tujuan. Oleh sebab itu, dirinya mendorong agar jejaring ini dapat segera dibongkar.
PEMERINTAH Indonesia memulangkan 554 WNI korban online scam di Myanmar dan akhirnya tiba di Tanah Air pada Selasa (18/3).
Pelaku menyiapkan berbagai dokumen, seperti paspor, visa, dan tiket pesawat untuk memberangkatkan korban. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, polisi menetapkan tiga tersangka.
Kesenjangan antara tingginya penggunaan layanan keuangan digital dan rendahnya pemahaman produk keuangan di kalangan anak muda Indonesia masih menjadi perhatian
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, mengingatkan pentingnya menjaga dan meneruskan nilai-nilai perjuangan para tokoh bangsa.
Jovial da Lopez menyebut keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang tangguh dan percaya diri.
Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, mendorong pelatihan khusus bagi anak-anak muda yang belum mendapatkan kesempatan kerja. Ketimbang langsung disuruh kerja, lebih baik dilatih dulu.
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved