Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
AKADEMISI menyesalkan pernyataan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait dengan perguruan tinggi hanya merupakan kebutuhan tersier. Hal itu memberikan kesan bahwa pemerintah lepas tangan terhadap permasalahan sulitnya akses perguruan tinggi bagi masyarkat.
“Bukannya memberikan solusi, tapi seakan-akan lepas diserahkan ke mekanisme pasar. Kalau yang mampu silakan, dan enggak ya enggak usah. Itu bertentangan dengan semangat konstitusi,” kata Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan saat dihubungi, Minggu (19/5).
Menurut dia, semestinya, ketika ada permasalahan UKT mencuat, pemerintah langsung memberikan solusi. Ia memaklumi masih banyak keterbatasan yang dihadapi pemerintah. Namun, kata Cecep, alangkah baiknya apabila pemerintah menyatakan akan mengupayakan permasalahan UKT tinggi untuk meringankan beban masyarakat.
Baca juga : Kemendikbudristek: Sudah Ada 156.929 Peserta SNBP yang Menentukan Pilihan
Menurut dia, dalam hal ini, kenaikan UKT yang diberlakukan oleh perguruan tinggi bukan semata-mata kemauan mereka. Namun, kondisi keuangan perguruan tinggi yang minim memaksa mereka untuk menghandle kekurangan dana dari pemerintah.
Menurut dia, berdasarkan data DPR, anggaran perguruan tinggi hanya Rp38,5 triliun dari total anggaran pendidikan sejumlah Rp660 triliun. Hal itu membuat perguruan tinggi memutar otak untuk tetap menjalankan operasional pendidikan.
Akan tetapi, ia pun mengungkapkan bahwa kenaikan UKT merupakan pilihan terakhir bagi perguruan tinggi untuk memenuhi sumber dana. “Jadi perguruan tinggi harus kreatif memanfaatkan intelectual capital, entah itu dari hak paten, kerja sama, dan CSR. Baru 20%-nya itu bisa ke UKT,” ucap Cecep. (Z-6)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved