Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

5 Puisi Hari Kartini yang Penuh Makna dan Inspirasi

Eve Candela F
21/4/2024 16:03
5 Puisi Hari Kartini yang Penuh Makna dan Inspirasi
Ilustrasi, berikut lima contoh puisi hari Kartini yang penuh makna dan inspirasi untuk perempuan Indonesia(freepik)

HARI Kartini diperingati pada 21 April setiap tahunnya. Pemerintah menetapkan perayaan tersebut untuk mengenang dan menghormati jasa RA dalam membela pendidikan dan hak-hak perempuan Indonesia pada abad ke-19. 

Dalam merayakan Hari Kartini, seluruh perempuan Indonesia memperingatinya dengan cara yang berbeda-beda. Salah satunya adalah membaca puisi Hari Kartini yang menjadi inspirasi banyak wanita di Indonesia.

Dikutip dari buku Antologi Puisi Kartini 2021 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI. Berikut lima puisi Hari Kartini yang menggambarkan semangat dan perjuangan RA Kartini yang penuh makna dan inspirasi.

Baca juga : Uni-Charm Rayakan Hari Perempuan Internasional dengan Tema "Love Your Possibilities"

Literasi Kartini
Oleh: Maorit

Kartini mengajarkan kami
Bahwa tulisan itu adalah ungkapan ekspresi 
Menulis adalah menyusun ide
Menjadi gagasan yang mendobrak tradisi

Kartini meyakinkan kami bahwa 
Membaca itu membuka jendela dunia 
Mengisi pikiran dengan pengetahuan 
Membuka diri pada kesempatan

Kartini membuktikan kekuatan bahasa 
Bertata krama gadis Jawa
Bertutur Bahasa Indonesia
Berkomunikasi Bahasa Belanda dengan sempurna

Baca juga : Sambut Hari Ibu, Bank Sampoerna Luncurkan Program Khusus untuk Wanita

Kartini menunjukkan kepada kami 
Bahwa revolusi berakar dari rumah 
Pendidikan pertama kami adalah bunda
Yang mengajarkan kami berbicara dan menanamkan cita-cita

Kartini mendorong kami maju 
Dengan senjata kertas, pena, dan buku
Kaki kami memang menjejak tanah
Tapi wawasan kami luas seluas angkasa

Kartini Milenial
Oleh : Azwar Aswin

Kau kini tak lagi harus berada di belakang Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang:
Yang menulis surat-surat ke kawannya di negeri orang

Baca juga : UPLAND Project Gandeng Kelompok Wanita Tani Kembangkan Hasil Produk Pertanian

Suarakan keinginan kaummu 
untuk bebas bertualang di padang ilalang
Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi.
Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi. Rambutmu kau sanggul dengan pena.
Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets.

Kadang ada terlalu banyak buku, dan terlalu sedikit waktu.
Kadang ada terlalu banyak waktu, dan terlalu sedikit buku.

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi
mengajak siapapun yang dia temui
untuk jatuh cinta pada kata-kata

Baca juga : Inilah Inspirasi Flat Shoes dari Produk Brand Lokal Terkemuka

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke tengah-tengah ramai
mengajak siapapun yang dia temui
untuk jatuh bangun pada cita-cita

Wanita yang Harum Namanya
Oleh : Vivin Elviriana

Bunda
Aku ingat malam di bulan April yang hangat Belasan tahun lalu.
Malam itu Bunda bercerita
Tentang wanita yang terbelenggu dinding keraton Namun gagasannya melesat hingga ke Eropa
Pada malam itu
Bunda berkisah tentangnya
Wanita Keraton yang senang membaca dan menulis

Bunda bilang
Wanita itu menulis banyak gagasan dalam surat-suratnya 
Gagasannya tentang kebebasan belajar dan berpendidikan bagi anak perempuan
Membuat Bunda, dan teman-teman Bunda bisa berpendidikan tinggi

Bunda bilang
Bunda berhutang budi pada wanita itu 
Bunda menjadi poltikus,
Bisa bicara di parlemen tentang masalah sosial masalah pendidikan untuk wanita
Berkat wanita yang suka menulis itu

Bunda,
Saat ini aku membaca Door Duisternis Tot Licht di Amsterdam 
Di antara bunga tulip yang bermekaran
Hatiku hangat seperti cuaca musim semi di sini April bulan yang spesial bagiku

Bunda,
Di Kota ini aku melanjutkan cita-cita
Yang pernah terlepas dari 
Kartini Wanita yang harum namanya 
Akan aku teruskan gagasan beliau

Mengharumkan nama wanita 
Indonesia Doakan kuliahku lancar

Bunda
Terima kasih
Untuk dongeng dan cerita-cerita malam sebelum tidurku Salam sayang anakmu Kartini

Kartini Masa Depan
Oleh : Fiddinillah

Aku perempuan Indonesia 
Menelan gelap menjadi pagi
Menantang kebodohan diri 
sebagai jati diri seorang aku

Mungkin lelah menggoda berkata sudah
Tapi sadar, diri kecil menyandang cita cita tinggi Bila satu buku saja sudah menjadi penerang jalan, Membias ke segala penjuru,
Menerobos celah tirai jendela dunia Mengapa tak kucoba satu buku lagi saja?

Aku perempuan Indonesia
Tak akan buta menjadi identitasku
Bila payahnya literasi menjadikanku bungkam
aku tak mau seperti itu
Biarlah hitam mataku, kapal tanganku, rontok rambutku Jauh lebih baik bagiku dari pada gelap dunia ku

Aku mampu berdaya
Kelak, bila mana aku dapat melihat dunia
Akan ku seberangi pelita kepada perempuan Indonesia ku

Aku perempuan Indonesia 
Aku potensi Indonesiaku

Guruku, Kartiniku 
Oleh: Efa Madani

Wahai guruku, ibu kartiniku..
Pengeja langkah yang buta akan setiap ilmu 
Membuka luas wawasan jendela pengetahuanku 
Panutan negeri dalam bertindak dan bertutur baku 
Penuh kasih, santun, dan cerdas layaknya ibundaku

Wahai guruku, ibu kartiniku..
Aku terlahir dengan banyak kebutaan aksara
Ditempa dengan beragam cara untuk menghadapi dunia Ibu kartini, keinginan dimasa lalu mu kini menjadi nyata Meski ragamu tiada, tetapi kami rasakan jiwamu tetap ada

Wahai Ibu Raden Ajeng Kartini,
Banggakah kau akan guru penerusmu di masa kini? 
Tak ada lagi yang membelenggu hati nurani
Bebas berekspresi dan mendidik diri mencari diri 
Dan ibu guruku, penuntun menuju setiap mimpi

Keabadian jiwa dalam tiap-tiap literasi 
Membangkitkan kami dari gelapnya sisi
Kini, pemuda bangsa bangkit turut mengabdi 
Demi membangkitkan pendidikan negeri Menghapus kebodohan di zaman teknologi

Kulihat banyak buku dari berbagai nusantara 
Atau bahkan Negara untuk mencerdaskan bangsa
Kini semua akses terbuka untuk kita membuka mata 
Bukan hanya bangsawan yang bisa belajar dan membaca Di kota dan semoga pelosok desa

(Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya