Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GURU Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Prof Anang Endaryanto mengungkap besaran risiko anak mengalami alergi.
"Cara menentukan seseorang itu memiliki risiko alergi yang lebih besar dari orang lain adalah faktor genetik yang terkait dengan risiko alergi. Itu bisa kita lihat dari kedua orangtuanya," kata Anang, dikutip Rabu (17/4).
Anang menyebut, orangtua tentu memiliki peran paling besar terhadap alergi anak. Namun, jika kedua orangtua sama sekali tidak memiliki riwayat alergi, bukan berarti sang anak tidak dapat menderita alergi.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Perhatikan Gejala Alergi Susu pada Anak
Anak dengan orangtua tanpa alergi masih berpotensi memiliki alergi sebesar 5%-15%. Faktor genetik alergi mereka dapat diturunkan tidak hanya dari orangtua, melainkan dapat turun menurun dari generasi sebelumnya, misalnya kakek dan nenek.
"Selain itu, jika saudara kandungnya alergi, anak yang selanjutnya berisiko alergi 25%-30%," ujar Anang.
Lebih lanjut, Anang menjelaskan anak akan berisiko alergi sebesar 2% hingga 40% apabila salah satu orangtuanya memiliki alergi.
Baca juga : Festival Soya Dukung Tumbuh Kembang Anak-anak yang Alergi Susu Sapi
Sementara bila kedua orangtua memiliki alergi, anak mereka memiliki risiko alergi paling besar, yakni sebesar 50% hingga 60%.
Anang mengatakan, orangtua sangat perlu mengetahui apabila anak memiliki alergi atau tidak dengan memperhatikan dengan saksama keseharian mereka, mulai dari makanan, debu, hingga obat-obatan.
Menurutnya, hal tersebut sangat krusial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan kesehatan dan keselamatan.
Baca juga : Ini Cara Mengetahui Pemicu Alergi pada Anak
"Orangtua harus tahu bahwa anak alergi atau tidak, untuk mengantisipasi adanya kesalahan medis misalnya. Dengan memperhatikan keseharian anak atau bisa juga tes alergi di fasilitas kesehatan," tegas Anang.
Alergi pada anak adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.
Bahaya alergi pada anak dapat bervariasi tergantung pada jenis alergi yang dialami, tingkat keparahan reaksi alergi, serta respons tubuh anak terhadap alergen tersebut. (Ant/Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved