Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER spesialis kandungan dengan sub-spesialisasi fertilitas Steven Aristida menganjurkan pasangan yang merencanakan kehamilan untuk menjalani konseling prakonsepsi dan pemeriksaan organ reproduksi.
"Sebetulnya ada yang kita kenal sebagai konseling prakonsepsi. Jadi betul sekali, sebelum menikah itu pasangan sudah harus berkonsultasi dan memeriksakan diri," kata Steven, dikutip Rabu (17/4).
Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan di Jakarta itu menyampaikan, pemeriksaan pada pria umumnya mencakup pemeriksaan darah untuk mengetahui kemungkinan ada kelainan genetik dan penyakit menular serta pemeriksaan sperma.
Baca juga : Ibu Hamil Diingatkan Kontrol Konsumsi Hati di Awal Masa Kehamilan
Pemeriksaan sperma, lanjutnya, dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas sperma, termasuk bentuk serta kecepatan pergerakannya.
"Kalau spermanya hanya diam saja, itu tidak berguna, karena dia harus menjemput sel telur dengan cepat. Kalau dianalogikan seperti ada perempuan cantik yang diperebutkan banyak laki-laki, itu yang paling gercep yang dipilih," kata konsultan fertilitas itu.
Pemeriksaan pada perempuan lebih kompleks. Menurut Steven, dokter kandungan antara lain akan memeriksa kondisi organ reproduksi, termasuk rahim dan indung telur pada perempuan.
Baca juga : Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
"Memang kita tidak perlu seagresif sampai harus pemeriksaan saluran telur, kecuali ada indikasi," katanya.
"Lalu kita juga mesti mengingat perempuan harus periksa darah di laboratorium, untuk mengetahui adanya tanda HIV dan sebagainya karena memang sering kali gangguan kesuburan disebabkan oleh infeksi itu," tambahnya.
Steven menyampaikan kesulitan hamil secara alami bukan hanya disebabkan oleh infeksi atau masalah pada organ reproduksi pria atau perempuan.
Baca juga : Mencegah Depresi Pascamelahirkan Bisa Dimulai Sejak Awal Kehamilan
Menurut dia, pola hidup yang dijalankan pasangan juga berpengaruh pada kondisi kesuburan.
Ia mencontohkan, waktu tidur yang berantakan, pola makan yang tidak baik, dan jarang berolahraga bisa menyebabkan berat badan naik dan kondisi obesitas bisa berdampak buruk pada kesuburan.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, lanjutnya, juga berdampak pada kesuburan.
Baca juga : Ini Tiga Hormon Penting di Masa Kehamilan
Selain itu, menurut dia, ada juga faktor genetik yang mempengaruhi kesuburan.
"Kalau misalnya masuk ke dalam genetik memang ada penyakit-penyakit tertentu yang akhirnya menyebabkan contohnya gangguan pada sperma. Umumnya pada laki-laki itu bisa terjadi, lalu juga kalau misalnya pada perempuan itu gangguan-gangguan seperti gangguan kromosom atau gangguan genetik lain yang bisa bermasalah," jelas Steven.
Dia juga menyampaikan gangguan pada saluran telur yang menyebabkan sperma tidak bisa lewat dapat terjadi pada perempuan.
"Bisa jadi ada gangguan kesuburan atau ada riwayat dan keluhan keputihan berulang, itu bisa jadi gangguan saluran telur dan tidak bisa dilewati sperma. Faktor itu juga yang ke depannya meningkatkan potensi tumbuhnya miom atau polip," katanya.
Pemeriksaan dan konsultasi perlu dilakukan untuk mendeteksi dini penyebab masalah kesuburan pada pasangan dan menanganinya.
Steven mengatakan bahwa pemeriksaan dan konsultasi juga perlu dilakukan oleh pasangan yang sudah pernah punya anak, karena infertilitas pun dapat terjadi pada mereka. (Ant/Z-1)
Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian terhadap kesejahteraan dokter.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Sangat penting untuk seorang penderita Skizofrenia maupun GB bisa cepat terdiagnosis dan mendapatkan penanganan medis yang tepat oleh personel medis yang kompeten.
MASYARAKAT diimbau tidak menunda konsultasi dan terapi jika menyadari ada gangguan bipolar (GB) dan skizofrenia, baik pada diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar.
Terjadi lonjakan konsultasi terkait keluhan seputar penyakit yang umum ada pada musim pancaroba seperti flu, pusing, batuk, pilek sampai alergi.
Berawal dari hobi dan kecintaannya atas dekorasi visual, Emilia mulai belajar merangkai bunga secara otodidak dan menawarkan jasanya ke teman-temannya.
Langkah itu dinilai semakin memperkuat komitmen PT MGS dalam memberikan layanan keamanan siber yang unggul dan terpercaya kepada semua klien di seluruh Indonesia.
Salah satu daya tarik utama dari booth PT Neo Kosmetika Industri adalah sesi konsultasi langsung dengan tim Business Development.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved