Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis kesehatan jiwa RS UI Danti Filiadini mengatakan upaya menurunkan depresi post partum atau depresi pascamelahirkan bisa dimulai sejak awal kehamilan agar tidak menjadi gangguan atau masalah kejiwaan lainnya.
"Ketika hamil, ibunya penting sekali konsultasi proses kelahiran, persiapan menyusui, sehingga ibu-ibu hamil bisa terbayang nanti kira-kira proses yang akan dia jalani seperti apa," ucap Danti, dikutip Jumat (5/1)
Danti mengatakan persiapan yang matang bagi ibu yang akan melahirkan bisa menjadi cara agar menurunkan depresi meskipun banyak faktor lainnya yang bisa memengaruhi ibu melahirkan.
Baca juga: Ini Penyebab Depresi Pascamelahirkan
Dengan konsultasi, calon ibu baru akan lebih siap dan sudah mengetahui tantangan apa saja yang akan dihadapi selama proses melahirkan dan perawatan anaknya.
Selain itu merencanakan proses melahirkan dan perawatan setelah melahirkan bersama dengan suami dan keluarga juga perlu dilakukan agar ketika sudah melahirkan lebih siap menjalani dan ada dukungan dari orang terdekat.
Setelah melahirkan, ibu baru juga perlu memperhatikan kesehatan diri sendiri dengan cara beristirahat setiap ada kesempatan dan makan makanan bergizi seimbang.
Baca juga: Ini Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
"Menyempatkan diri berolahraga, meningkatkan aktivitas fisik atau bisa ikut aerobik atau olahraga di YouTube, menceritakan perasaan yang dialami dan menyaring komentar orang sekitar," kata Danti.
Danti juga mengingatkan seorang ibu juga perlu menghargai diri sendiri atas apa yang sudah dilakukan selama proses kehamilan hingga persalinan sehingga akan merasa dirinya berharga.
Menurut dokter yang juga berpraktik di RS Eka Hospital Bekasi itu, faktor-faktor yang memengaruhi tingkat depresi ibu yang melahirkan bisa dimulai dari masa kehamilannya yang tergolong berat atau melalui proses persalinan yang darurat.
Selain itu depresi pascamelahirkan juga bisa bertambah apabila sebelum kehamilan atau melahirkan memang memiliki riwayat kondisi depresi atau kecemasan.
"Seseorang menjadi lebih mudah mengalami depresi post partum dari aspek psikologisnya apakah memang sebelum hamil atau melahirkannya itu memang punya riwayat kondisi depresi atau kecemasan, ada pramenstruasi syndrome juga sikap negatif terhadap bayinya atau ada ketidakcocokan dengan jenis kelamin bayi," katanya.
Aspek sosial juga berpengaruh pada risiko ibu melahirkan mengalami depresi karena kurangnya dukungan orang terdekat, keluarga yang jauh dan ada riwayat kekerasan dalam rumah tangga serta masalah finansial.
Riwayat merokok selama hamil, kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas, juga dikatakan Danti, menjadi aspek penting dari segi gaya hidup dalam terjadinya depresi post partum.
Selain itu, perubahan hormon setelah melahirkan juga menjadi salah satu faktor terjadinya depresi post partum karena hormon estrogen dan progesterone yang turun drastis erat kaitannya dengan neurotrasnmiter atau zat kimia di otak yang berhubungan dengan depresi atau kecemasan.
"Beberapa penelitian juga menyebutkan estrogen memiliki fungsi antidepresan jadi ketika estrogennya turun secara drastis itu juga bisa mengakibatkan kondisi mood seseorang ikut turun juga, kalau progesteron lebih banyak dikaitkan dengan zat kimia atau neurotransmitter otak yang memengaruhi kondisi kecemasan," jelas Danti.
Untuk itu perlu ada dukungan penuh dari orang terdekat dan keluarga dalam menghadapi ibu yang mengalami depresi pasca persalinan dengan membantu merawat bayi, memastikan asupan gizi ibu, mendengar keluh kesah dan membantu ibu menghindari komentar negatif dari lingkungan sekitar. (Ant/Z-1)
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) pemeriksaan kesehatan jiwa berkala bagi peserta Program Pendidikan Dokter PPDS merupakan terobosan
DIREKTUR Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan masyarakat Indonesia perlu meningkatkan literasi dalam penanganan anak dengan autisme.
WAKIL Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan anak yang mengalami kekerasan bisa berujung pada gangguan kejiwaan, bahkan bunuh diri. Angka masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja cukup tinggi.
CONTINIUM of care (CoC) penting untuk kesehatan jiwa. CoC adalah pendekatan holistik yang mencakup seluruh spektrum perawatan kesehatan jiwa.
“Jadi lagu ini aku buat dari pengalaman sendiri, pas lagi di masa suicidal. Masa itu aku sangat kalut, depresi. Aku lagi di mental state yang bikin enggak bisa melihat cahaya di depan,”
Gangguan kesehatan jiwa, seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia, menjadi isu penting di Indonesia. Di Yogyakarta, prevalensi gangguan jiwa tercatat 0,78% pada 2024.
PENELITIAN di Finlandia menemukan hubungan antara mikrobioma atau bakteri usus tertentu dan depresi. Hasil penelitian itu dimuat dalam laman Science.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Depresi tidak hanya memengaruhi emosi, tapi juga dapat merusak struktur otak seperti hippocampus dan prefrontal cortex.
Tidur lebih dari 9 jam setiap hari bisa menjadi gejala depresi yang serius. Kenali hubungan antara oversleeping, hypersomnia, dan gangguan suasana hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved