Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan masyarakat Indonesia perlu meningkatkan literasi dalam penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK), termasuk anak dengan autisme.
Diketahui autisme, atau Autism Spectrum Disorder (ASD), adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi jutaan individu di seluruh dunia.
"Rendahnya literasi kesehatan di Indonesia menjadi salah satu isu aktual yang memperumit penanganan autisme. Literasi kesehatan, yang mencakup kemampuan masyarakat untuk memperoleh, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan secara efektif, masih tergolong rendah," kata Imran, Sabtu (29/3).
Menurut survei tahun 2022, hanya 38% penduduk Indonesia yang memiliki literasi kesehatan di atas rata-rata. Hal ini berdampak langsung pada kemampuan keluarga dan masyarakat untuk memahami autisme, mengenali gejalanya, serta mencari layanan yang sesuai.
Berdasarkan data dari CDC, prevalensi global autisme adalah sekitar 1 dari 36 anak. Sementara dari WHO sendiri rata-rata seluruh dunia diperkirakan terdapat 1 dari 100 anak merupakan penyandang autis Di Indonesia, jumlah anak dengan autisme terus meningkat, dengan sekitar 2,4 juta anak dilaporkan mengalami gangguan spektrum autisme pada tahun 2024.
Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, diperkirakan sebanyak 2 dari 1.000 penduduk Indonesia merupakan penyandang autis, walaupun demikian berbagai penelitian menunjukan angka yang beragam.
"Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kesadaran diagnosis dan faktor lingkungan," ujarnya.
Hari Autisme Sedunia diperingati setiap tanggal 2 April. Untuk tahun 2025, tema yang diusung adalah Advancing Neurodiversity and the UN Sustainable Development Goals (SDGs).
"Tema ini menyoroti pentingnya neurodiversitas dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada kebijakan inklusif yang mendorong aksesibilitas, kesetaraan, dan inovasi di berbagai sektor," pungkasnya. (H-3)
POLA asuh atau gaya parenting orangtua kerap dituduh menjadi penyebab seorang anak mengalami kondisi autisme. Khususnya di era kemajuan teknologi saat ini.
Hingga saat ini penyebab kondisi autisme masih belum diketahui secara konklusif. Namun, faktor genetik disebut menjadi hal yang berperan besar meningkatkan risiko autisme.
GANGGUAN spektrum autis atau autisme adalah sebuah kondisi perkembangan perilaku anak yang memengaruhi kemampuan interaksi, komunikasi, dan sosialisasi anak.
Uji coba melibatkan sekitar 180 anak berusia dua hingga sembilan tahun yang didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme (ASD).
Pemerintah pusat/daerah, serta Kementerian/Lembaga (K/L) terkait harus melaksanakan tugas mereka untuk mengimplementasikan perintah UU agar memberikan angaran memadai bagi disabilitas.
Beberapa orang dengan autisme mungkin dapat hidup mandiri, namun lainnya yang hidup dengan disabilitas berat mungkin memerlukan perawatan dan dukungan seumur hidup.
Ajang ini momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan serta memberikan dukungan nyata kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui pelatihan ini, para siswa diajak untuk mengenal dasar-dasar fotografi produk khususnya makanan dengan memaksimalkan fitur yang ada di smartphone.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini menyasar 1.500 murid dan guru pada 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya hingga April 2026.
Kehadiran bus khusus ABK ini menjadi angin segar bagi para orang tua yang selama ini kesulitan mencari moda transportasi aman dan ramah untuk anak-anak mereka.
DIREKTUR Kesehatan Jiwa Kemenkes Imran Pambudi mengatakan penanganan autisme harus berfokus pada intervensi dini, pendekatan individualisasi, hingga kolaborasi multidisiplin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved