Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FLU Singapura umumnya dianggap ringan, dampaknya dapat menjadi serius terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam paparan melalui Zoom pada Selasa (04/03), Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Edi Hartoyo memberikan wawasan mendalam mengenai gejala dan penanganan flu Singapura.
"Kasus flu Singapura seringkali tidak mendapat perhatian serius karena gejalanya yang umumnya ringan. Namun, kita harus memahami bahwa beberapa komplikasi yang mungkin timbul bisa berakibat fatal," ungkap Edi dengan tegas.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI ini menjelaskan bahwa gejala flu Singapura tidak selalu konsisten. Namun, ia menekankan bahwa gejala neurologis seperti kejang juga patut diwaspadai.
Baca juga : Ini Tips agar Mudik Aman dan Bebas dari Flu Singapura
Gejala penyakit flu Singapura biasanya muncul 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Biasanya, gejala awal termasuk demam atau sakit tenggorokan, diikuti oleh munculnya sariawan, ruam, dan lepuh dalam rentang waktu 1–2 hari setelahnya.
Penderita flu Singapura dapat mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:
Flu Singapura ini juga dalam diagnosisnya biasanya dokter melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami pasien, riwayat aktivitas, dan perjalanan pasien sebelumnya, disertai pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan tersebut meliputi:
Baca juga : 7 Fakta Cacar Air yang Amat Menular, Cegah dengan Vaksin
- Tes darah: Mengambil sampel darah dari vena untuk memeriksa kondisi umum tubuh seperti jumlah sel darah dan konsentrasi zat tertentu seperti glukosa dan kolesterol.
- Tes feses: Mengambil sampel tinja untuk mencari tanda-tanda gangguan pencernaan atau infeksi saluran pencernaan seperti darah dalam tinja atau keberadaan parasit.
- Tes usap: Mengambil sampel dari permukaan tubuh atau membran mukosa untuk mencari tanda-tanda bakteri, virus, atau jamur, sering digunakan untuk diagnosis infeksi.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, "Dalam beberapa kasus, flu Singapura dapat menyebabkan komplikasi neurologis serius seperti meningitis atau ensefalitis. Inilah mengapa penting bagi masyarakat untuk mengenali gejalanya dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan," tambahnya.
Terkait penanganan flu Singapura, Edi menyoroti pentingnya istirahat yang cukup dan konsumsi cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi. Meskipun belum ada terapi spesifik untuk flu Singapura, penanganan simtomatik dan menjaga daya tahan tubuh tetap menjadi fokus utama.
Baca juga : Kena Cacar Air, Kapan Anak Bisa Kembali ke Sekolah?
"Ada baiknya untuk memberikan perhatian khusus pada anak-anak dengan sistem imun yang lemah atau gangguan kesehatan lainnya. Pemberian immunoglobulin bisa dipertimbangkan dalam kasus-kasus tertentu, meskipun dengan risiko yang perlu dipertimbangkan," jelas Edi.
Dalam kesempatan ini, Edi juga menegaskan bahwa pencegahan tetap menjadi langkah terbaik dalam menghadapi flu Singapura.
"Kita harus selalu mengutamakan upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak langsung dengan penderita, kita dapat meminimalkan risiko penularan penyakit flu Singapura," tutupnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada Anda dan anak untuk mencegah flu Singapura adalah:
Kenali penyakit gondongan yang belakangan penularannya menyebar di kalangan anak-anak.
Vaksin cacar air (varicella) dapat menurunkan risiko infeksi dan mengurangi gejala jika terinfeksi, meskipun tidak sepenuhnya mencegah penyakit tersebut.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Mumps, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai gondongan, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mumps.
Sebanyak 60-70% kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.
Ahli kesehatan keluarga dr. Meriana Virtin mengatakan Indonesia berada dalam sabuk talasemia dunia dengan angka sifat genetik 3-8% yang artinya sebanyak 8-22 juta penduduk membawa genetik.
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Virus Marburg adalah patogen yang sangat menular dan mematikan dengan tingkat kematian hingga 88%.
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Virus HPV ini jahat, bukan hanya kanker serviks dia bisa bikin kutil kelamin, kanker tenggorokan, dan kanker penis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved