Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PLT Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Marianus Mau Kuru mengingatkan orangtua untuk rutin membawa bayi ke Posyandu setidaknya setahun dua kali untuk mendeteksi risiko stunting.
"Kita jadikan Posyandu sebagai tempat pelayanan terdekat masyarakat jadi kita kerahkan semua anak balita di wilayah Posyandu untuk datang dan timbang pada Februari dan Agustus setiap tahun dua kali," kata Marianus, dikutip Minggu (24/3).
Marianus mengatakan anak berusia 0-2 tahun pertumbuhan otaknya sangat pesat hingga 80%, sedangkan pada usia 2 tahun ke atas menurun menjadi hanya 20%.
Baca juga : Ini Pentingnya Rutin Periksakan Balita ke Posyandu
Jika stunting tidak ditangani pada bayi di rentang usia sampai 2 tahun, perkembangan otaknya akan menurun dan memengaruhi perkembangan kognitifnya.
Penimbangan anak di posyandu atau fasilitas kesehatan juga harus dengan standar yang baik agar akurat. Standarnya pertama harus menggunakan alat timbang antropometri, tenaga kesehatan yang mengukur harus terlatih sehingga paham berat badan berisiko stunting hingga sasaran bayi di bawah usia 2 tahun sampai lima tahun.
"Kalau stunting sudah di usia itu kita perbaiki itu susah, jadi merupakan perbuatan yang sulit, faktor penyebab stunting lainnya berat badan bayi lahir rendah, minimal 2.500 gram," kata Marianus.
Baca juga : Padang Kuatkan Peran Posyandu untuk Atasi Stunting
Untuk memastikan anak stunting atau tidak juga bisa dilihat dari perkembangannya saat masa kandungan ketika USG, namun dipastikan lagi saat pengukuran secara fisik dan dengan syarat anak tidak bergerak agar dapat terukur dengan akurat.
Pemerintah masih terus menekan angka stunting untuk mencapai target 2024 yaitu 14%.
Marianus mengatakan intervensi harus dilakukan dari hulu mulai dari persiapan 6 bulan sebelum menikah, masa kehamilan sampai pascamelahirkan.
Baca juga : Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Belum Cukup Atasi Anak Stunting
BKKBN juga menekan risiko stunting dari pemetaan keluarga 4T yaitu Terlalu muda, Terlalu tua (35-40 tahun), Terlalu dekat, dan Terlalu banyak, yang menyumbang pengaruh meningkatnya angka stunting sampai 70%.
"Ada risiko keluarga melahirkan anak stunting juga karena tidak memiliki sanitasi bagus, air bersih, rumah tidak layak huni, lantai tanah, dan pendidikan ibu di bawah SMP juga menjadi pengaruh anak lahir stunting," ungkap Marianus.
Bagi calon pengantin yang memiliki permasalahan kesehatan yang belum memungkinkan untuk hamil disarankan untuk menggunakan kontrasepsi sampai kesehatannya memenuhi syarat untuk hamil sehat.
Peran suami juga penting dalam menekan angka stunting yaitu menyiapkan makanan bergizi untuk ibu dan anak, dan menghindari rokok untuk menjaga kualitas sperma agar menghasilkan anak yang sehat.
Ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif selama enam bulan sampai dua tahun dengan nutrisi yang bagus. (Ant/Z-1)
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved