Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KONDISI cuaca ekstrem masih akan terjadi sepekan ke depan di beberapa wilayah. Namun, intensitasnya diperkirakan cenderung menurun.
"Kendati demikian, masyarakat masih perlu mewaspadai potensi hujan sedang dan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Hal tersebut berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini masih terpantau aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Rossby Equatorial terutama di wilayah Indonesia bagian timur," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani saat dihubungi Media Indonesia pada Selasa (19/3).
Mengacu pada sebagian besar model analisis prediksi ENSO saat ini, indeks ENSO pada dasarian I Maret 2024 sebesar +1.59 yang termasuk dalam kategori El-Nino moderat. BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia juga memprediksi El-Nino secara gradual akan beralih menjadi netral mulai Mei-Juni-Juli 2024.
Baca juga : Peringatan! BMKG Tetapkan 12 Provinsi Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem
Selain itu, beberapa wilayah masih terdapat Ex-Siklon Tropis Megan, khususnya Teluk Carpentaria, dengan potensi melemah dalam 24 jam ke depan, serta terdapat bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia selatan Jawa. Sistem tersebut dikatakan dapat meningkatkan ketinggian gelombang dan potensi cuaca signifikan di sekitar Bibit siklon maupun eks siklon tropis tersebut.
"Masih terdapat intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi Samudra Pasifik timur Filipina, Filipina, Laut Sulu, dan Laut China Selatan yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Laut Flores," ujarnya.
Bibit Siklon Tropis 91S masih terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 999 hPa serta bergerak ke arah barat. Hal itu membuat potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Baca juga : Sebagian Wilayah Jawa Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
"Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa-NTB. Ini mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar bibit siklon tropis tersebut," jelas Andri.
Selain itu, Ex-Siklon Tropis Megan terpantau di Daratan Australia bagian Utara dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 1001 hPa serta bergerak ke arah selatan-barat daya. Potensi sistem cenderung melemah dalam 24 jam ke depan.
"Ex-Siklon tropis Megan memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Papua, angin kencang lebih dari 25 knots di wilayah Maluku dan Papua, dan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar; perairan selatan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru; perairan Yos Sudarso dan Laut Arafuru," ujarnya. (Z-2)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Bibit Siklon Tropis 99W terpantau di perairan barat Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Laut Cina Selatan.
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved