Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Jawa hingga pekan depan. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, hal tersebut dipicu oleh sejumlah fenomena atmosfer.
Pertama, menguatnya aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin sehingga dapat menyebabkan adanya peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.
“Aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan,” kata Guswanto dalam keterangan resmi, Minggu (21/1).
Baca juga : BMKG: Hujan Lebat dan Banjir Rob Landa Jakarta di Akhir November
Selain itu, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah yang disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua.
Guswanto membeberkan, potensi hujan sedang sampai lebat di wilayah Jawa dari 20-23 Januari 2024 meliputi wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lalu pada periode 24-26 Januari 2024 meliputi wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain cuaca ekstrem, BMKG juga memprediksi adanya potensi rob dan helommbang tinggi. Berdasarkan prediksi pasang surut terdapat peningkatan trend ketinggian pasang untuk wilayah Jakarta dengan ketinggian lebih dari 1.0 m pada tanggal 21 - 27 Januari 2024 dimana threshold banjir rob utara Jakarta di atas 1.0 m, bersamaan juga dengan fase bulan baru pada tanggal 11 Januari 2024.
Baca juga : Banjir Rob Bayangi Pantura Jawa Tengah Hingga Akhir Januari 2024
“Untuk wilayah perairan utara Jakarta tidak ada potensi gelombang tinggi lebih dari 1.25 meter. Potensi gelombang dengan tinggi 1.25 - 2.5 meter terpantau di Laut Jawa bagian barat, sebagian Perairan Kep. Seribu, Perairan utara Jawa Barat,” beber dia.
Terkait dengan kondisi itu, Guswanto mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.
“Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang,” jelas Guswanto.
Selain itu, untuk mengakses informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail untuk potensi hujan lebat hingga level kecamatan dapat diakses lebih lengkap di apps @InfoBMKG dan website https://www.bmkg.go.id.
(Z-9)
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Cuaca ekstrem memaksa pesawat Batik Air yang tengah menempuh rute dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ke Bandara Silampari, Lubuklinggau, untuk kembali
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Pelatihan mitigasi bencana penting, terutama bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang berdekatan atau dilintasi Sesar Lembang.
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Berdasarkan catatan BPBD Kendal ancaman banjir rob masih menjadi momok bagi ribuan keluarga di Kabupaten Kendal, setidaknya ada 7 desa/kelurahan di 3 kecamatan.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved