Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AWAS, bencana banjir laut pasang (rob) berpotensi merendam daerah Pantura Jawa Tengah terutama Semarang dan Demak hingga akhir Januari 2024. Warga berada di pesisir diminta untuk mewaspadai rob tersebut.
"Ada potensi rob di Pantura terutama Semarang dan Demak pada Sabtu (13/1) hingga Jumat (19/1) dan Jumat (26/1) hingga Sabtu (27/1) mendatang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Taruna Mona Rachman Jumat (12/1).
Saat ini cuaca di berbagai daerah di Jawa Tengah belum baik-baik saja, bencana hidrometeorologi seperti banjir,
longsor dan angin kencang masih menjadi ancaman serius yang wajib untuk diwaspadai karena cuaca yakni hujan lebat disertai angin kencang serta sambaran petir masih terjadi.
Baca juga : Ada Fase Bulan Baru, BMKG: Waspadai Banjir Rob
Terkait dengan potensi banjir air laut pasang (rob), kata BMKG, diperkirakan terjadi pada petang, malam hingga dini hari, sehingga pendapat perhatian karena bersamaan intensitas hujan cukup tinggi hingga akan berdampak cukup luas.
"Warga berada di daerah pesisir Pantura harap waspada," jelas Mona.
Baca juga : Negara Rugi Rp10 Triliun Karena Banjir Rob Utara Jawa
Sementara itu Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang Harits Syahid Hakim mengatakan cuaca di Jawa Tengah pada umumnya berawan, namun potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diperkirakan terjadi pada antara awal malam hingga malam hari.
"Angin dari arah tenggara ke barat daya berkecepatan 03-20 kilometer per jam, suhu udara berkisar 24-27 derajat celsius dan kelembapan udara berkisar 85%-95% serta ketinggian gelombang laut utara 0,1-1,25 meter dan laut selatan 0,5-2,5 meter," kata Harits Syahid.
Hujan dengan intensitas ringan-sedang, lanjut Harits Syahid, terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Ungaran, Magelang, Semarang, Majenang, Wonosobo, Rembang, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Salatiga dan Ambarawa.
Sedangkan hujan intensitas sedang-lebat, menurut Harits Syahid, berpotensi terjadi di Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Pemalang, Slawi, Brebes, Solo, Pekalongan, Tegal dan Bumiayu. (Z-4)
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved