Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada dan siaga potensi banjir pesisir (rob) seiring adanya fenomena fase bulan baru pada 11 Januari 2024, hari ini, yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta.
Ia mengatakan potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Baca juga : Awas! Banjir Rob bakal Rendam Pantura Jawa Tengah Akhir Bulan Ini
Ia mengemukakan berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Ia menyebutkan beberapa wilayah pesisir itu di antaranya pesisir Sumatera Utara, yakni di pesisir Belawan pada 9-16 Januari 2024, pesisir Sumatera Barat (pesisir Kota Padang, 10-12 Januari), pesisir Lampung (pesisir Teluk Utara Lampung dan Pesisir Teluk Bandar Lampung, 11-15 Januari).
Kemudian, pesisir Kepulauan Riau (pesisir Tanjung Balai Karimun, Pesisir Batu Ampar, Selat Kijang, Pesisir Tanjung Uban, Pesisir Dabo Singkep pada 12-16 Januari), pesisir Kalimantan Barat (pesisir Kendawangan dan pesisir Pontianak, 10-15 Januari), pesisir Kalimantan Timur (pesisir Balikpapan, 11 Januari), pesisir utara Jakarta (8-11 Januari), pesisir Jawa Tengah (Pekalongan, Semarang, dan Demak 13-19 Januari).
Baca juga : Waspada Banjir Rob di Pesisir Wilayah Indonesia
Selanjutnya, pesisir Jawa Timur (Pelabuhan Surabaya, pesisir Gresik, Lamongan, dan Tuban, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Bangkalan Selatan, Kuanyar, Sampang, Kreseh, Pamekasan, dan Sumenep pada 9-13 Januari), pesisir NTT (pesisir Pulau Flores bagian utara-Pulau Alor, Pulau Sumba bagian utara, Pulau Timor-Pulau Rote pada 11-14 Januari).
Pesisir Sulawesi Utara, (pesisir utara hingga timur Kepulauan Sangihe, pesisir utara hingga timur Kepulauan Talaud, pesisir timur Kepulauan Sitaro-Likupang, pesisir Bitung pada 15-17 Januari 2024), pesisir Maluku Utara (pesisir Buli, Morotai, Loloda, Gebe, Talibu Utara, 11-13 Januari), dan pesisir Papua, Merauke (Distrik Tabonji, Waan, Kimaam, Naukenjerai pada 12-18 Januari). (Ant/Z-4)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia untuk Kamis, 7 Agustus 2025.
Peringatan dini berlaku mulai 1 hingga 6 Agustus 2025. Banjir rob bisa masuk ke pemukiman warga, jalan dan tempat umum.
Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved